bisnisbandung.com - Kasus kematian diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru, masih menyisakan sejumlah pertanyaan besar.
Abimanyu Wachjoewidajat, seorang ahli forensik digital, menyampaikan analisis mendalam yang menyoroti minimnya penelusuran terhadap data digital korban, termasuk asal-usul lakban yang ditemukan di wajahnya.
Ia menilai bahwa aspek digital sangat krusial dalam mengungkap penyebab kematian, serta membuka kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain.
“Logikanya, kenapa polisi tidak meneliti sekarang dari mana? Kalau dia sendiri, dia dari mana dia memperoleh tab (lakban) tersebut? Beli online? Kan ada di transaksinya,” tegasnya dilansir dari youtube tvonenews.
Baca Juga: Kejanggalan Terlihat di CCTV, Ahli Forensik Digital Tunjukkan Sosok Mencurigakan di Kasus Arya Daru
Abimanyu menilai proses investigasi sejauh ini belum menyentuh aspek-aspek mendasar yang bisa membuka tabir kasus, terutama menyangkut riwayat pembelian lakban.
Menurutnya, jika lakban tersebut dibeli secara daring, maka riwayat transaksi pasti dapat dilacak melalui histori ponsel atau akun marketplace korban.
Ia menggarisbawahi bahwa semua platform digital di Indonesia tunduk pada regulasi Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) yang memungkinkan kepolisian mengakses data pengguna dalam rangka penyelidikan hukum.
Dalam pandangan Abimanyu, tidak ditelusurinya data pembelian lakban menunjukkan lemahnya upaya untuk benar-benar mengungkap peristiwa secara tuntas.
Baca Juga: Politik Gorong-Gorong Dipelihara! Janji Kampanye Hebat, Adi Prayitno: Realisasinya Menyedihkan
Ia mempertanyakan mengapa penyidik belum juga memanfaatkan jejak digital korban yang seharusnya masih terekam di berbagai sistem layanan, mulai dari transaksi online, histori pencarian, hingga interaksi media sosial.
Abimanyu juga menekankan bahwa apabila data digital seperti histori pencarian, komunikasi terakhir, atau aktivitas di media sosial sudah tidak ditemukan, maka perlu diselidiki kemungkinan adanya penghapusan data.
Ia menjelaskan bahwa dalam forensik digital, upaya menghapus jejak merupakan indikasi penting, dan justru bisa menuntun pada pelaku. Ia menyayangkan jika jejak ini luput dari proses investigasi.
Baca Juga: BPS Tak Berani Umumkan Data Kemiskinan? Awalil Rizky: Ada yang Disembunyikan!
Artikel Terkait
Beredar Berbagai Teori Kematian Diplomat Kemenlu, eks Kabareskrim Ingatkan Jangan Terkecoh Opini Publik
Jasad Diplomat Arya Daru Berpeluang di Ekshumasi, Eks Wakopolri RI Ingatkan Pentingnya Olah TKP Super Teliti
Diplomat Rawan Dibidik Sindikat? Todung Mulya Lubis Buka Suara Soal Kasus Kematian Arya Daru
Kematian Diplomat Arya Daru Sarat Kejanggalan, Analis Intelijen Soroti Potensi Faktor X dan Ancaman Tersembunyi
Kriminolog Nilai Sudah ada Kesimpulan Penyebab Kematian Diplomat Arya Daru, Polisi Pertimbangkan Sensitivitas
Kejanggalan Terlihat di CCTV, Ahli Forensik Digital Tunjukkan Sosok Mencurigakan di Kasus Arya Daru