Kematian Diplomat Arya Daru Sarat Kejanggalan, Analis Intelijen Soroti Potensi Faktor X dan Ancaman Tersembunyi

photo author
- Minggu, 13 Juli 2025 | 16:00 WIB
Kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan dinilai sangat mencurigakan  (Tangkap layar Facebook)
Kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan dinilai sangat mencurigakan (Tangkap layar Facebook)

bisnisbandung.com - Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, masih menyisakan misteri besar.

Ditemukan dengan kepala terlilit lakban secara rapi di dalam kamar pribadinya, kematian Arya memunculkan berbagai spekulasi mulai dari dugaan bunuh diri hingga kemungkinan adanya keterlibatan pihak ketiga.

Analis intelijen Wawan Purwanto menilai, kasus ini penuh tanda tanya yang perlu diselidiki lebih dalam dari berbagai aspek, termasuk sisi personal dan profesional korban.

Baca Juga: Wamen Stella Hingga M Qodari Jadi Komisaris, Pengamat Ungkap Paradoks di Tengah Lonjakan Pengangguran

“Dan ini melihat ini kita tidak menafikan mungkin ada faktor X yang terjadi, apakah itu komplikasi obat atau ada sebab-sebab lain yang perlu diungkap nanti setelah dari forensik yang melakukan penyelidikan, sebab kewenangan dari pihak Polri yang menyampaikan itu,” ucapnya dilansir dari youtube Kompas TV.

Berdasarkan hasil sementara, tidak ditemukan adanya kerusakan pada tempat kejadian perkara maupun barang-barang pribadi yang hilang.

Jejak kekerasan fisik juga tidak tampak, sementara sidik jari pada lakban sebagian besar milik korban sendiri.

Hal ini memperkuat dugaan bahwa tidak ada orang lain yang masuk ke lokasi saat peristiwa terjadi, setidaknya berdasarkan bukti yang ditemukan sejauh ini.

Baca Juga: Jerat Hukum Makin Berat, Zarof Ricar Tersangka Lagi di Temuan Baru Kejaksaan

Namun demikian, Wawan Purwanto menekankan perlunya pendalaman dari sisi forensik dan digital. Jejak komunikasi terakhir korban, termasuk isi percakapan melalui telepon dan aplikasi pesan instan, menjadi elemen penting dalam mengungkap motif di balik kematian tersebut.

“Tapi kalau terlepas dari ini semua kan kita bisa saja mengaitkan dengan berbagai teori ya, dari penugasan-penugasan yang ada, apakah itu berkait langsung dengan pengamanan diri,” terangnya.

Selain itu, faktor kesehatan korban juga sempat disorot, dengan diketahui memiliki riwayat penyakit seperti GERD dan kolesterol yang memerlukan konsumsi obat-obatan secara rutin.

Kejanggalan utama yang mencuat adalah kondisi lakban yang menutup bagian kepala dengan sangat rapi, tanpa bekas perlawanan atau kekacauan di sekitar lokasi.

Baca Juga: Tragedi Brigadir Nurhadi Bukti ‘Molimo’ Merusak Penegak Hukum, Pandangan Jurnalis Senior

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X