bisnisbandung.com - Analisis rekaman CCTV terkait kematian diplomat Kemenlu, Arya Danu Pangayunan yang ditemukan tak bernyawa di kamar indekosnya mulai membuka sejumlah kejanggalan.
Pakar mikroekspresi dan bahasa tubuh, Handoko Gani, turut memberikan pandangan profesionalnya setelah menelaah tiga cuplikan CCTV yang beredar.
Dalam pengamatannya, Handoko tidak hanya menilai ekspresi wajah korban, tetapi juga keseluruhan bahasa tubuhnya.
Ia menegaskan bahwa rekaman yang beredar saat ini belum sepenuhnya mewakili keseluruhan kronologi kejadian karena hanya menampilkan tiga segmen, saat korban pulang malam hari, keluar membawa kantong kresek, dan kembali dengan kancing baju terbuka.
Baca Juga: Bahaya Laten “Geng Solo” & Titipan Jokowi di Kabinet, Amien Rais Pasang Alarm Merah!
Menurutnya, dalam rekaman pertama, tidak ditemukan indikasi kejanggalan. Korban terlihat pulang dengan normal setelah menjalani aktivitas sebelumnya. Namun, fokus perhatian tertuju pada rekaman kedua dan ketiga.
Pada rekaman kedua, korban tampak keluar dari kamar indekos dengan membawa kantong plastik hitam yang terlihat berat.
Gestur tangannya membawa kantong tersebut agak menjauh dari tubuh, yang menurut Handoko merupakan sinyal non-verbal yang tidak lazim.
Baca Juga: Ade Armando Sebut Podcast Panji-Rocky Gerung Sarang Hoaks, Jokowi dan Gibran Jadi Korban Fitnah!
“Namun yang perlu memang disorot adalah kantong-kantong kresek hitam yang terlihat berat dan dibawa dengan bahasa tangan yang agak jauh dari tubuh. Nah, ini yang perlu didalami sebetulnya apa yang dibuang,” jelasnya dilansir dari youtube Kompas TV.
Ia menilai bahwa beban pada kantong dan cara membawanya patut ditelusuri lebih lanjut, mengingat bisa saja terdapat sesuatu yang signifikan di dalamnya.
Sementara itu, rekaman ketiga menunjukkan korban kembali ke kamar dengan kondisi kemeja terbuka.
Dalam video tersebut, terlihat adanya perbedaan posisi pintu yang semula terbuka saat korban masuk, namun tertutup ketika ia keluar.
Baca Juga: Wakil Presiden di Papua, Pengamat: Bukan Tugas Baru tapi Beban Berat untuk Gibran
Artikel Terkait
Eggi Sudjana Desak Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli, Sebut Kasus Bisa Selesai
Penuh Kejanggalan, Misteri Kematian Diplomat Muda Kemenlu di Menteng
Spekulasi Kriminolog UI terkait Meninggalnya Diplomat Kemenlu di Kostan
Kasus Bank BJB Makin Panas, KPK Klarifikasi Alasan Ridwan Kamil Belum Dipanggil!
Kriminolog Soroti Arti Simbolik Lakban dalam Kasus Diplomat Kemenlu
Dugaan Soal Kematian Diplomat Arya Daru, Kriminolog: Sangat Mungkin Pembunuhan Terencana