“Nah, kalau tidak ada yang terpotong, berarti kita patut menduga apakah ada kegiatan lain di dalam lokasi di mana beliau hilang dari pantauan CCTV, yaitu masuk ke dalam sebuah pintu yang kita tidak tahu itu pintu apa, pintu itu tetap terbuka Saat beliau masuk,” ungkapnya.
Handoko menyoroti bahwa bagian ini penting karena terdapat celah waktu yang tidak terekam oleh CCTV, yang berpotensi menyimpan aktivitas lain yang belum diketahui publik.
Meski demikian, dari bahasa tubuh korban, tidak tampak adanya ekspresi ketergesaan atau ketakutan. Hal ini dinilai penting karena dalam situasi ancaman biasanya akan muncul sinyal tubuh tertentu yang mengindikasikan stres atau tekanan emosional.
Handoko menekankan bahwa cuplikan yang tersedia belum cukup untuk menarik kesimpulan pasti.
Ia menyarankan agar pihak forensik digital dan penyidik kepolisian mengakses rekaman CCTV lain yang mungkin tersembunyi atau belum dirilis guna memahami seluruh rangkaian kejadian secara utuh.***
Baca Juga: Rocky Gerung Dorong Gibran Berkantor di Papua, Siap ‘Diuji Nyali’ Jadi Pemimpin!
Artikel Terkait
Eggi Sudjana Desak Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli, Sebut Kasus Bisa Selesai
Penuh Kejanggalan, Misteri Kematian Diplomat Muda Kemenlu di Menteng
Spekulasi Kriminolog UI terkait Meninggalnya Diplomat Kemenlu di Kostan
Kasus Bank BJB Makin Panas, KPK Klarifikasi Alasan Ridwan Kamil Belum Dipanggil!
Kriminolog Soroti Arti Simbolik Lakban dalam Kasus Diplomat Kemenlu
Dugaan Soal Kematian Diplomat Arya Daru, Kriminolog: Sangat Mungkin Pembunuhan Terencana