Tradisi Luhur Dalam Pembuatan Kecap Asli Majalengka

photo author
- Sabtu, 2 April 2022 | 19:00 WIB
Kecap asal Majalengka ini cukup melegenda, karena usianya yang sudah puluhan tahun dan diproduksi secara tradisional. (Pixabay)
Kecap asal Majalengka ini cukup melegenda, karena usianya yang sudah puluhan tahun dan diproduksi secara tradisional. (Pixabay)


Bisnis Bandung - Kota Majalengka yang selama ini dikenal dengan julukan Kota Pensiunan, dalam lima tahun terakhir mulai memiliki magnet sebagai daerah tujuan wisata minat khusus.

Selain gedung-gedung tua peninggalan tuan tanah dan perkebunan tebu, pabrik-pabrik kecap tradisional yang hingga kini masih bertahan, juga menjadi salah satu tujuan berwisata.

ada oleh-oleh cukup legendaris yang bisa dibawa ke kota asal, yaitu kecap.Ya, kecap asli Majalengka. Demikian orang menyebutnya, kecap di kota Majalengka cukup melegenda, karena usianya yang sudah puluhan tahun dan diproduksi secara tradisional.

Baca Juga: Eksplorasi Wisata Minat Khusus di Tebing Alam

Selain itu, cita rasa kecap juga benar-benar khas. Salah satu kecap legendaris asal majalengka ialah kecap dengan merk cap segitiga.

Asal mulanya Perusahaan Kecap Segitiga itu mulai dirintis alias dibentuk sejak tahun 1958 oleh H. Lukman, dengan menggunakan suatu peralatan yang masih sederhana sekali  atau bisa dikatakan tradisional, juga masih bersifat industri rumah.

Pada waktu  itu sarana dan peralatan yang digunakan oleh H. Lukman ini hanyalah sebuah dapur pemasakan atau tempat penggodokan dan cara penjualannya pun masih  menggunakan tenaga salesman dengan cara berjalan kaki dan memakai sepeda yang ditawarkan dari rumah ke rumah, dari toko ke toko atau pedagang bakso yang terletak disekitar lokasi perusahaan dan produk yang dijual hanya kecap rasa asin saja yang dikemas dalam botol kecil yang berisi 250cc.

Baca Juga: Unik, Sambut Ramadhan Warga Adat Miduana Gelar Kuramasan Di Sungai Cipandak

Bentuk perusahaan kecap ini adalah milik perorangan artinya tidak ada “direkturnya”, adapun kecap dari hasil perusahan ini diberi gambar atau lambang cap “SEGITIGA”, karena pada waktu mendirikan perusahaan, terdapat kesepakatan atau semacam perjanjian diantara tiga orang saudara yaitu H. Lukman sebagai orang yang menyediakan modal, Endek sebagai orang yang memproduksi serta Aman sebagai orang yang memasarkan kecap dari hasil kerja sama mereka.

Seiring perjalananan waktu,saat ini kecap segitiga memproduksi 3 jenis kecap yaitu, kecap asin, manis sedang, dan kecap manis. Pada tiga rasa itu, cita,rasa kedelai hitamnya benar-benar terasa.

Agar kecap bisa bertahan lama, sang produsen memiliki cara tradisional. Bukannya mencampurkan bahan pengawet kimia, namun mencampurkan garam dalam jumlah banyak pada olahan kecap saat proses fermentasi.

Baca Juga: Industri Kemasan Diyakini Terus Bertumbuh

"Garam dalam jumlah banyak saat fermentasi mampu menjadi bahan pengawet agar kecap tak mudah basi. Itu cara yang kami lakukan secara tradisional," ujar Pegawai di Bagian Pemasaran kecap cap Segi Tiga, Yana saat ditemui di pabriknya.

Karena masih tradisional, proses pembuatan kecap asli Majalengka dilakukan secara manual. Tidak ada mesin yang membantu, hanya tangan para pegawai yang berperan.

Bahkan untuk api sekali pun masih menggunakan kayu bakar. Demikian dengan wadah tempat menyimpan kecap yang sudah jadi maupun saat penyaringan dan fermentasi, wadah terbuat dari kayu jati yang dibentuk menyerupai ember.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yudhi Prasetyo

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Apa Penyebab Banjir Besar Di Sumatra?

Senin, 8 Desember 2025 | 13:15 WIB

Asal Usul Perayaan Imlek di Indonesia

Jumat, 24 Januari 2025 | 11:30 WIB

Pura Ulun Danu Di Bedugul, Tempat Pemujaan Dewa Wisnu

Senin, 25 November 2024 | 20:00 WIB

Cek Lokasi Wellness Tourism, Mungkin Ada Di Dekatmu

Minggu, 24 November 2024 | 13:00 WIB
X