Di Kathmandu , kami mengunjungi Kathmandu Durbar Square (semacam Alun-alun) yang dibangun sekitar abad ke 3 masehi, selain obyek enam keajaiban dunia di lembah Kathmandu yang memiliki keunikan . Salah satu yang paling unik adalah Kuil Pashupatinath yang letaknya tidak jauh dari Bandara Tribuvhan. Kuil ini merupakan kuil terbesar dan sangat sakral bagi umat Hindu di Nepal. Di sebelah timur kompleks kuil ini terdapat tempat kremasi jenazah dan sungai suci Bagmati. Pemeluk Hindu di Nepal memiliki kebiasaan membawa jenazah keluarga atau kerabatnya untuk dibersihkan atau dicelupkan di sungai Bagmati, selanjutnya di kremasi di tempat yang sama. Tradisi ini dipercaya dapat mengakhiri siklus reinkarnasi jenazah tersebut.
Di area Kuil Pashupinath juga akan kita jumpai beberapa Sadhu, mereka adalah para biksu pertapa yang suka mengembara guna mendapatkan pembebasan dari siklus kematian dan reinkarnasi dengan cara bermeditasi, selain itu mereka juga trampil dalam olah raga yoga. Apabila seorang Sadhu meninggal dunia, jenazahnya tidak akan di kremasi seperti pemeluk Hindu pada umumnya , tapi dikuburkan. Para Sadhu memiliki penampilan yang sangat unik dengan ciri khas lukisan kuning di tubuhnya. Sementara Swayambunath, Boudhanath dan Changu Narayan merupakan tiga kuil lain di lembah Kathmandu yang masuk ke dalam situs budaya yang dilindungi UNESCO, sedangkan dua alun-alun kota bersejarah yang masuk ke dalam tujuh keajaiban dunia adalah Bhaktapur Durbar Square dan Patan Durbar Square, kedua alun-alun kota ini memiliki tampilan yang kurang lebih sama dengan Kathmandu Durbar Square, hanya saja keduanya berada di Kota Baktaphur dan Patan (Lalitpur) yang dahulunya merupakan dua kerajaan berbeda dengan kerajaan di Kathmandu. Sisi lain di Kathmandu yakni saat menikmati Himalayan Chai Tea hangat serta mendengarkan alunan Sarangi, musik tradisional yang membawakan lagu Nepal terkenal Resham Firiri yang merdu mendayu , meninggalkan kesan dan keunikannya. Namun dibalik semua itu , sangat disayangkan banyak objek wisata yang tampak semrawut dan rusak karena terkena dampak kedahsyatan gempa bumi yang mengguncang Nepal pada 25 April 2015 lalu.
Bila anda berkunjung ke Nepal , pilihlah hotel yang berkategori sangat baik berdasarkan review tamu yang pernah berkunjung. Hal itu karena letak dan kebersihan hotel di Nepal banyak yang penampilan maupun kebersihannya kurang nyaman. Selain itu pilihlah hotel yang memiliki genset , jika sewaktu-waktu ada pemadaman listrik, genset digunakan. Di Nepal, pemadaman listrik lazim terjadi, sebab itu pastikan powerbank dalam keadaan energi baterei penuh atau recharge handphone saat listrik menyala karena kita tidak bisa memastikan kapan waktu pemadaman listrik dilakukan. Kemudian yang perlu diperhatikan adalah kehati-hatian dengan jasa guide di setiap tempat wisata, kebanyakan dari mereka awalnya menjanjikan upah yang tidak mahal , tapi saat selesai memandu seringkali dengan sedikit memaksa meminta imbalan jasa yang jauh lebih mahal dari yang disepakati. ***