Bisnisbandung.com - Makan pedas adalah hal yang sangat umum dalam makan malam sehari-hari bagi banyak orang di seluruh dunia.
Rasa pedas menambahkan rasa dan sensasi pada makanan, membuat makan lebih menyenangkan.
Namun, ada beberapa yang meragukan apakah makan pedas baik untuk kesehatan atau tidak.
Menurut dokter, ada sisi baik dan buruk dari makan pedas.
Sisi baiknya adalah bahwa cabe, yang menjadi sumber rasa pedas pada makanan, mengandung vitamin C dan likopen, yang membantu sistem imun dan memiliki sifat anti-oksidan.
Kapsaisin, yang menyebabkan pedas pada cabe, juga diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan, seperti membantu mencegah obesitas dan mengurangi rasa sakit pada beberapa kondisi medis.
Baca Juga: Pesawat Susi Air Hilang Kontak, Kapolda Papua Sebut Ada Serangan Sebelum KKB Bakar Susi Air
Sisi buruk dari makan pedas adalah bahwa pedas dapat memicu gejala gastritis dan asam lambung pada beberapa orang. Juga, beberapa orang mungkin memiliki intoleransi terhadap pedas, yang dapat menyebabkan sakit perut, diare, dan mual.
Dalam hal ini, kunci untuk memahami apakah makan pedas baik atau buruk adalah mengetahui dosis dan frekuensi makan pedas.
Konsumsi dalam dosis moderat tidak akan menimbulkan masalah kesehatan, namun konsumsi berlebihan dapat memicu masalah kesehatan.
Secara umum, orang sebaiknya tidak menghindari makan pedas sepenuhnya, namun harus membatasi konsumsi dan memperhatikan bagaimana makan pedas mempengaruhi kesehatan mereka.
Baca Juga: Mengenal Stoikisme, Filosofi Hidup Bijak dan Bahagia.
Jika Anda memiliki masalah kesehatan tertentu, seperti asam lambung atau intoleransi terhadap pedas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memasukkan makan pedas ke dalam diet Anda.
Kesimpulannya, makan pedas baik atau buruk tergantung pada dosis dan frekuensi konsumsi.