Bisnisbandung.com - Dinkes Kota Bandung melansir, kasus Diabetes Melitus (DM) di Kota Bandung meningkat secara signifikan pada tahun 2022 silam.
Merujuk kepada data dari Dinas Kesehatan - Dinkes Kota Bandung, sebanyak 9 orang di bawah usia 15 tahun tercatat yang mengidap Diabetes Melitus (DM) tipe 1 pada tahun 2021.
Sedangkan di rentang usia 15-19 tahun, sebanyak 2 orang mengidap Diabetes Melitus (DM) tipe 1, dan sebanyak 9 orang DM tipe 2.
Baca Juga: PT PP London Sumatra Indonesia (LSIP) Catat Kinerja Positif Sepanjang FY2022
Sedangkan ditahun 2022, kasus Diabetes Melitus (DM) tipe 1 usia di bawah 15 tahun yakni sebanyak 9 orang, dan tipe 2 jumlahnya sebanyak 44 orang.
kemudian, pada rentang usia 15-19 tahun jumlahnya sebanyak 24 orang yang mengidap Diabetes Melitus (DM) tipe 1, dan sebanyak 57 orang mengidap Diabetes Melitus (DM) tipe 2.
Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Bandung, dr. Intan Annisa mengungkapkan, Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit tidak menular, dan biasanya tidak berkorelasi dengan waktu.
Baca Juga: Pemilu, Potensi Konflik Ada Sejak di TPS
“Hingga bulan Januari 2023 akhir, kasus Diabetes Melitus (DM) baru yang tercatat pada usia di bawah 15 tahun untuk tipe 1 ada satu orang, tipe 2 kasusnya 0. Sedangkan yang berada di rentang usia 15-19 tahun Diabetes Melitus (DM) tipe 1 ada 1 orang, dan tipe 2 ada 3 orang,” paparnya.
Dikatakan dr. Intan Annisa, kebanyakan kasus Diabetes Melitus (DM) yang terjadi karena faktor pola hidup, pola makan, aktivitas fisik yang kurang, sehingga peningkatan signifikan terjadi pada Diabetes Melitus (DM) tipe 2.
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit yang kronis, butuh waktu yang panjang dalam perjalanan perkembangan penyakitnya. Setelah itu baru akan terlihat gejala-gejalanya.
Baca Juga: Gelar Ketangkasan Domba, Kodim Sumedang Ajak Masyarakat Pulihkan Perekonomian Secara Bertahap
dr. Intan Annisa memaparkan sejumlah gejala dari Diabetes Melitus (DM) yang bisa diperhatikan secara dini. Gejala utamanya yakni sering kencing, mudah lapar, dan cepat haus.
Gejala tambahannya diantaranya yakni berat badan menurun drastis, keputihan, kesemutan, luka sulit sembuh, penglihatan kabur, cepat lelah, cepat mengantuk, atau impoten pada pria.