Makanan ini meningkatkan peradangan dan berdampak negatif pada kesehatan mikrobioma usus.
Hal ini dapat menghambat komunikasi efektif antara usus dan otak sehingga dapat mempengaruhi kesehata pisikologi.
Baca Juga: Kunci Kesuksesan di Tempat Kerja: Cara Membangun Hubungan Baik dengan Rekan Kerja
Sebaliknya, makan biji-bijian kaya serat meningkatkan kontrol gula darah dan dapat membantu mencegah diabetes tipe 2.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit , penderita diabetes dua sampai tiga kali lebih mungkin menderita depresi daripada orang tanpa diabetes.
Penelitian menunjukkan bahwa biji-bijian utuh seperti oat, beras merah, 100 persen gandum utuh, dan bulgur.
Dapat membantu menyeimbangkan tingkat neurotransmiter penstabil suasana hati yang baik, seperti tirosin dan serotonin.
Baca Juga: 5 Tips untuk mengatasi rasa sakit hati setelah putus cinta. Rahasianya ada di nomor 4
4.Makanan cepat saji
Menikmati hamburger dan kentang goreng sesekali tidak mungkin membuat Anda depresi klinis, tetapi membiasakan makan makanan cepat saji bisa.
Karena makanan yang digoreng dan makanan cepat saji seringkali tinggi garam, lemak jenuh, gula rafinasi, dan bahkan lemak trans, yang dapat memperburuk kecemasan dan depresi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrisi Kesehatan Masyarakat mengungkapkan bahwa orang yang rutin makan makanan cepat saji seperti hamburger, sosis, dan pizza.
Baca Juga: Apakah kamu salah satunya? Simak 5 tanda bahwa kamu termasuk wanita yang beruntung
Sekitar 51 persen lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan orang yang jarang atau tidak pernah makan makanan cepat saji.
Diet harian makanan cepat saji pada dasarnya membuat bakteri usus yang buruk berkembang, dan itu memicu peradangan.