Selain akibat kondisi gigi dan penyangga gigi, gigi sensitif disebabkan keadaan sistemik seseorang, misalnya cairan lambung naik ke rongga mulut penderita GERD (gastro esophageal reflux disorder) dan pada seseorang memiliki gangguan makan.
Produksi paparan asam di rongga mulut kondisi ditambah penyikatan gigi, menyebabkan kehilangan mineral struktur gigi, g akhirnya menyebabkan dentin terbuka.
Baca Juga: Kalau Simpan Sikat Gigi Kita Di Dalam Kamar Mandi Inilah Akibatnya
6. Kebiasaan Merawat Gigi yang Kurang Baik
Rasa ngilu pada gigi dapat terjadi karena kebiasaan merawat gigi kurang baik, seperti:
Kebiasaan menyikat gigi terlalu keras atau sikat gigi berbulu kasar
Penggunaan mouthwash angka panjang
Konsumsi makanan dan minuman terlalu asam atau manis
Kebiasaan menggigit kuku atau mengunyah makanan terlalu keras
Kebiasaan menggunakan gigi membuka suatu benda
Cara Mengatasi Gigi Ngilu
Pemeriksaan oleh dokter gigi umum/dokter gigi spesialis konservasi gigi diperlukan mengetahui faktor penyebab terjadinya gigi sensitif cara mengeliminasi faktor risikonya.
Terapi perawatan gigi sensitif dilakukan secara non-invasif dan invasif, yaitu:
Terapi Non-Invasif
Pada kasus masih dapat disembuhkan, penanganannya dapat berupa perawatan non-invasif dapat dilakukan di rumah, misalnya dengan penggunaan pasta gigi desensitisasi mengandung potasium nitrat, potasium sitrat, dan penanganan oleh dokter gigi umum/dokter gigi spesialis konservasi gigi (pengaplikasian bahan desensitisasi: flouride, potasium nitrat, kalsium fosfat, oksalat)
Terapi Invasif
Gigi mengalami hipersensitif dentin dilakukan pembuatan restorasi (penambalan), perawatan saluran akar, dan penanganan bersama dokter menangani keadaan medis pasien serta spesialistik periodonsia, prostodonsia, dan ortodonsia.