kesehatan

7 Buah dan Sayur di Pasaran yang Berbahaya jika Salah Mengelolahnya, Nomor 2 Mengandung Sianida

Kamis, 1 Februari 2024 | 21:30 WIB
Buah dan Sayur yang berbahaya jika salah mengelolahnya (Pexels/Any Lane)

Salah satu ciri dari singkong yang beracun ialah rasanya yang pahit, pada dasarnya jika sudah matang seharusnya manis.

Jika rasanya pahit, maka ada kandungan sianida pada singkong yang akan sangat berbahaya dikonsumsi.

Beberapa laporan menemukan gejala keracunan singkong akibat masih adanya kandungan sianida itu seperti kaki lumpuh. bahkan yang paling parah menyebabkan keracunan dan kematian.

Baca Juga: TKN Prabowo Gibran Minta Masyarakat Waspada Terhadap Beredarnya Fitnah dan Hoax Jelang Pilpres 2024

3. Biji Apel

Biji apel itu mengandung amigdaline, yang mana akan menyebabkan terdegradasi menjadi hidrogen sianida atau hcn yang sangat beracun.

Namun biji apel tidak terlalu berbahaya karena amigdaline hanya dapat diproses jika bijinya telah dihancurkan atau dikunyah.

Adapula tubuh manusia dapat memproses hcn dalam dosis yang kecil, sehingga 3-4 biji apel tidak terlalu berbahaya pada tubuh manusia.

Perlu sekitar 20-40 buah apel agar bisa meracuni seseorang. Hal itu berlaku pula pada biji persik, biji pir, aprikot dan biji ceri.

Baca Juga: Civitas Akademika UGM Kecam Tindakan Presiden Jokowi

4. Tomat Hijau

Tomat hijau mengandung konsentrasi alkaloid solanin yang disebut tomatin, hal ini dapat menyebabkan rasa seperti pusing, sulit bernafas, sakit perut bahkan diare.

Jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak tomatin dalam tomat hijau ini bisa menyebabkan kerusakan sistem saraf pada otak, kram dan kelumpuhan pada otot-otot.

Lebih baik menghindari makan tomat hijau apalagi kalau tomatnya masih pahit, karena mengandung tinggi solanin yang bisa menyebabkan keracunan pada tubuh.

5. Kentang Berwarna Hijau

Halaman:

Tags

Terkini

Lakukan Grrounding Untuk Mengatasi Cemas Dan Panik

Senin, 8 Desember 2025 | 14:00 WIB

Ragam Diet Yang Jadi Tren di 2025

Rabu, 10 September 2025 | 19:30 WIB

Mari Mengenal Ragam Terapi Psikologis

Jumat, 18 Juli 2025 | 09:30 WIB