Bisnisbandung.com - Dilaporkan dari berbagai sumber, terjadi peningkatan dalam kasus penyakit pernapasan di negara China yang diberi nama Pneumonia.
Organisasi Kesehatan Dunia yakni WHO khawatir karena Pneumonia berdampak pada anak-anak sebagaimana menurut laporan Komisi Kesehatan Nasional China.
Para pasien yang terkena Pneumonia menunjukkan beberapa gejala termasuk demam, kelelahan, dan batuk.
Baca Juga: Henhen Herdiana Kembali Perkuat Sisi Pertahanan Kanan Persib Bandung
Selain itu juga, muncul sejumlah laporan tentang klaster Pneumonia misterius di berbagai wilayah China sehingga mendorong WHO untuk menyelidiki wabah tersebut.
Bisa disimpulkan hingga saat ini, China menjadi salah satu negara yang mengalami peningkatan kasus Pneumonia.
Pada pertengahan bulan November, Komisi Nasional Kesehatan China sempat melaporkan peningkatan kasus penyakit pernapasan yang kebanyakan terjadi kepada anak-anak.
Baca Juga: Done Deal, Kiper Timnas Filipina, Kevin Ray Mendoza Tambah Kedalaman Skuad Persib Bandung
Diantara data kasus penyakit pernapasan yang sedang terjadi di China seperti misalnya 205 Klaster Influenza/Flu.
Komisi Nasional Kesehatan China melaporkan klaster flu.influenza sebanyak 205 dalam sepekan sejak 13 November.
Angka ini terus meningkat dari sepekan sebelumnya yang hanya mencapai 127, dikutip dari channel News Asia.
Baca Juga: Persib Resmi Akhiri Kerja Sama Dengan Winger Andalannya Frets Listanto Butuan
Dikutip dari The Guardian, Rumah Sakit Persahabatan Beijing melaporkan rata-rata kunjungan rawat jalan dan darurat hingga lebih dari 1.600 awal November imbas penyebaran pesat infeksi pernapasan.
Kenapa China bisa mengalami kenaikan kasus penyakit pernapasan, begini tanggapan dari Francois Balloux seorang biologi dari Universitas College London.