Bisnisbandung.com - Pasar properti China melanjutkan penurunannya hingga bulan Oktober ini, diambil dengan data pribadi yang menunjukkan bahwa harga rumah dan penjualan terus turun.
Dimana turunnya harga properti di China pada bulan Oktober ini ditunjukkan oleh sentimen yang lesu dan prospek suram di tengah pembatasan ketat COVID 19, yang memukul kepercayaan konsumen.
Harga sektor properti China, yang pernah menjadi pilar pertumbuhan, telah melambat tajam pada tahun lalu sebagai akibat dari tindakan keras pemerintah terhadap pinjaman berlebihan oleh pengembang, dan kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh COVID-19.
Baca Juga: Perusahaan Santander Mengusulkan Proyek pembelian Properti ke CBDC Brasil Menggunakan Digital Token
Harga properti sudah turun pada empat bulan berturut-turut ,di bulan Oktober harga properti di China turun sebanyak 0,01 persen dan bulan sebelumnya turun sebanyak 0,02 persen.
Awalnya penurunan ini didasari oleh tingginya COVID di China yang menyebabkan pemerintah harus menutup jalur akses ke kota kota di China yang terdampak Covid tersebut.
Menurut survei yang dilaksanakan pada hari Selasa oleh China Index Academy (CIA), salah satu lembaga independen terbesar di negara itu sebagai perusahaan riset real estate.
Baca Juga: Pengusaha Properti Optimis Industri Properti Akan Pulih Pada Kuartal IV 2022
Dimana penjualan properti berdasarkan luas lantai di 100 kota turun sekitar 20 persen dari tahun lalu sampai pada bulan Oktober, menurut pernyataan terpisah yang diumumkan.
Analis Chen Wenjing di perusahaan riset mengatakan pemulihan properti tergantung pada langkah-langkah penahanan COVID dan kekuatan kebijakan.
Setiap rebound di pasar real estate diperkirakan akan tertunda jika negara itu tetap dengan pembatasan COVID yang ketat untuk memadamkan wabah virus corona yang berulang, kata Chen.
Baca Juga: Ibukota Pindah ke Kalimantan, Bagaimana Nasib Bisnis Properti di Jakarta?
Menurutnya Pembatasan Covid akan terus dilakukan untuk beberapa waktu ke depan, yang mana informasi ini telah di konfirmasi setelah Kongres oleh Partai Komunis beberapa bulan yang lalu.
Disamping itu ada sekitar 230 kebijakan stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah dan sebanyak 160 kebijakan yang akan dilaksanakan pemerintah pada bulan September dan oktober termasuk subsidi, pelonggaran pembatasan pembelian.
Artikel Terkait
KPR Bersubsidi bagi MBR, Dorong Pertumbuhan Kredit Properti
Mengapa Harga Properti Tak Pernah Turun?
5 Tahun Lagi Jualan Properti Online Booming di Indonesia
BI Longgarkan Kebijakan, Saatnya Berburu Properti
Aturan Baru, Pengembang Tak Bisa Sembarangan Jual Properti