Warga Negara Rusia Diduga Lakukan Pencucian Uang Crypto Internasional dan Telah Diekstradisi ke AS

Berbicara kepada media Rusia pada saat itu, pengacaranya Arkady Bukh menuduh bahwa dia “praktis diculik” oleh penegak hukum AS di Meksiko sebelum dipindahkan ke Eropa.

Salah satu pendiri platform perdagangan koin Coyote Crypto dan Eggchange pertama kali ditahan di bandara di Mexico City, dimana dia tiba untuk berlibur, dan kemudian terbang ke Belanda di mana dia ditangkap oleh otoritas Belanda.

Baca Juga: Mengenal Sosok Farel Prayoga yang Membuat Istana Negara Bergoyang di HUT RI Ke-77

Ekstradisi Dubnikov mengikuti perkembangan serupa dalam kasus Alexander Vinnik, yang diduga sebagai operator dari pertukaran Cryptocurrency terkenal BTC-e.

Vinnik ditangkap pada musim panas 2017 di kota Thessaloniki, Yunani, dimana ia tiba pada liburan musim panas bersama keluarganya.

Dia ditangkap atas surat perintah dari AS yang menuduhnya mencuci setidaknya $ 4 miliar melalui platform perdagangan Crypto yang sekarang sudah tidak berfungsi.

Spesialis IT Rusia pertama kali diserahkan ke pengadilan Prancis yang menjatuhkan hukuman lima tahun penjara karena pencucian uang.

Setelah dia menjalani masa jabatannya di Prancis, Vinnik dikembalikan ke Yunani dan diekstradisi ke AS. Pemindahan yang tergesa-gesa itu membuat marah para pengacaranya yang mengira dia akan menjadi "sandera" dari ketegangan geopolitik saat ini seputar perang di Ukraina.

Baca Juga: Rupiah Uang Baru 2022 Telah Diluncurkan, Apa Perbedaanya?

Sementara itu, Moskow menuduh Washington melakukan “perburuan nyata bagi warga Rusia.”.***