CEO Kraken berharap Bisa Membeli Barang Ini dengan 1 Crypto Bitcoin Pada Akhir Tahun

Bisnisbandung.com - CEO Exchanger Crypto Kraken Jesse Powell baru-baru ini mengatakan kepada Bloomberg bahwa dia masih melihat bullish pada Bitcoin.

Powell bergabung dengan Bloomberg Exclusive, di mana dia diingatkan akan ramalannya dari tahun lalu tentang harga Crypto Bitcoin.

Ketika Powell dipandu oleh acara yang sama tentang Crypto pada tahun 2021 di mana dia berkata: “Mungkin pada akhir tahun [2021] itu akan menjadi satu Bitcoin per Lambo, dan mungkin pada akhir tahun depan [2022] itu akan menjadi satu Bitcoin per Bugatti.”

Baca Juga: Asset Manager Monochrome Menerima Persetujuan untuk Meluncurkan Spot Crypto Bitcoin ETF di Australia

Pada saat itu, Bitcoin diperdagangkan sekitar $ 48.000. Dia tidak mundur ketika Powell diingatkan tentang ramalannya pada 26 Agustus. Sambil mengatakan dia tidak mengharapkan pasar musim dingin akan memukul begitu keras, dia masih mengatakan dia berharap untuk membeli satu Bugatti dengan satu Bitcoin pada akhir 2022.

Bitcoin diperdagangkan hampir $24.000 pada saat pers, dan model merek mobil mewah Bugatti bervariasi antara $1,9 juta dan $3,3 juta.

Powell melanjutkan dengan mengatakan bahwa dia masih sangat optimis dengan Bitcoin:

Baca Juga: Binance Menjadi Exchanger Pemegang Bitcoin Terbesar Disaat Kepemilikan Coinbase Terus Menurun

“Saya membeli Bitcoin lagi dengan harga 18.000, saya senang untuk menaikkannya kembali. Saya masih bullish dalam jangka panjang, fundamental terus membaik. Saya tidak akan pernah bertaruh melawan Bitcoin.”

Kraken
Segera setelah kondisi musim dingin muncul, sebagian besar bursa Crypto utama memberhentikan beberapa staf mereka.

Kraken tidak berpartisipasi dalam tren PHK, menunjukkan bahwa perusahaan tidak mengalami kesulitan keuangan untuk mendukung 3.200 orang stafnya.

Baca Juga: Crypto Bitcoin Dinilai Lebih Dapat Diprediksi Secara Matematika Dibandingkan Emas dan Mata Uang Fiat

Namun, pertukaran telah mengalami masalah lain. Pada 15 Juni 2022, CEO Kraken menjadi berita utama karena diduga menyerang karyawan, mengklaim bahwa mereka tidak cocok dengan budaya perusahaan.

Mendalami topik tersebut, New York Times melaporkan bahwa Powell menciptakan lingkungan beracun dengan "memulai perang budaya" di dalam Kraken.