Binance Menjadi Exchanger Pemegang Bitcoin Terbesar Disaat Kepemilikan Coinbase Terus Menurun

Bisnisbandung.com - Penurunan harga Cryptocurrency yang signifikan sejak awal tahun telah memicu kesulitan bagi berbagi perusahaan Crypto khususnya yang memiliki portofolio Bitcoin.

Beberapa perusahaan termasuk Exchanger diketahui telah mengalami kesulitan likuiditas akibat musim dingin Cryptocurrency yang mana harga Crypto Bitcoin anjlok lebih dari 60%.

Namun ditengah kesulitan perusahaan Crypto, Exchanger Binance masih menjadi perusahaan exchanger Crypto dengan portofolio Bitcoin terbesar di Dunia.

Baca Juga: Crypto Ethereum Fork PoW Kehilangan Setengah Nilai Pasarnya dalam Waktu Kurang dari 6 Hari

Meski begitu portofolio Bitcoin milik Binance terus mengalami penurunan sejak awal tahun dan baru mulai naik di bulan Mei 2022.

Sementara itu portofolioCrypto Bitcoin milik Coinbase terus mengalami penurunan sejak awal tahun dan belum mengalami peningkatan hingga saat ini.

Saldo Exchanger mengacu pada jumlah Bitcoin yang ada di bursa, dan itu mengikuti tren turun sejak Januari 2022 untuk Coinbase dan Binance ketika tiba-tiba saldo Exchanger Binance berubah dan mulai melonjak pada bulan Mei.

Saldo Bitcoin yang dimiliki Exchanger (Glassnode)

Baca Juga: Penambang POW Crypto Ethereum Siap Meraih Keuntungan Sebelum The Merge, Selanjutnya ETC Bisa Menguntungkan

Garis hijau yang mewakili saldo Exchanger kumulatif telah mengikuti tren turun yang tajam sejak Februari.

Pada awal tahun, ada lebih dari 2,6 juta Bitcoin di bursa. Jumlah ini sekarang di bawah 2,4 juta, membuktikan arus keluar bersih 200.000 Bitcoin.

Ini berarti bahwa pasokan Bitcoin telah dihapus dari bursa, menunjukkan kecenderungan bertahan bullish jangka panjang.

Baca Juga: Simak Prediksi Harga Crypto Bitcoin dan Ethereum oleh Skybridge, Saatnya Beli Sekarang?

Coinbase telah mengikuti tren yang sama dengan saldo keseluruhan. Exchanger tersebut memegang hampir 690.000 Bitcoin pada awal tahun dan turun di bawah 560.000 dalam delapan bulan.