Bisnibandung.com - Sebagai ekonomi yang berkelanjutan, ekonomi hijau terus didorong Pemerintah Indonesia, salah satunya Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat untuk menjadi kekuatan dalam negeri.
Tentunya, hal tersebut pun didukung oleh investasi hijau yang juga diangkat dalam Presidensi G20 mendatang.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto menyatakan, mengingat Jabar dikaruniai geografis luar biasa, pihaknya terus mendorong ekonomi hijau untuk jadi kekuatan Jabar, tapi harus ditangani secara hati-hati.
Baca Juga: Performa Industri Perbankan Semakin Menguat Seiring Dengan Membaiknya Perekonomian
"Ketika bicara ekonomi hijau itu ekonomi berkelanjutan, ekonomi yang tidak kemudian berhenti karena lingkungan rusak dan lain-lain. Ini terus didorong menjadi kekuatan Jabar," ujar Herawanto.
Menurut Herawanto, di Jabar, wujud nyata ekonomi hijau salah satunya terlihat di wilayah DAS Citarum. Program Citarum Harum berupaya memastikan agar semua bisnis di wilayah tersebut tidak merusak tapi justru mempertahankan lingkungan.
Selain itu, dirinya pun mencontohkan holtikultura yang Jabar menjadi salah satu lumbungnya. Namun, dirinya menyayangkan banyaknya masyarakat yang menanam sayuran di lereng curam tanpa terasering.
"Celakanya, masih banyak yang nanam di lereng curam tanpa terasering. Itu namanya bukan green economy. Kita ajarkan melakukan terasering atau budidaya pertanian yang lebih akrab dengan kondisi lereng seperti kopi," tuturnya.
Herawanto menegaskan, hal itu akan berdampak produktif dan juga baik dari sisi lingkungan hidup.
"We can start from very simple thing, sampai dengan yang canggih seperti energi terbarukan," pungkasnya.
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hijau, Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun berupaya untuk meningkatkan investasi hijau terutama di sektor energi baru terbarukan.
Menurut Kepala Dinas Penenaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Barat, Neneng Komara Nengsih, ekonomi hijau dan ekonomi biru menjadi arah investasi Indoensia di masa kini dan masa depan.
Di Jabar, pihaknya pun berupaya mengoptimalisasi promosi proyek investasi hijau salah satunya pada West Java Investment Summit 2022 yang akan diselenggarakan akhir September 2022.
Artikel Terkait
BANK INDONESIA KRITIK PENGGUNAAN LIBRA SEBAGAI MATA UANG
Harga Cabai Terus Naik, Bank Indonesia Jabar Beri Pesan Untuk Para Ibu Rumah Tangga