Performa Industri Perbankan Semakin Menguat Seiring Dengan Membaiknya Perekonomian

- Kamis, 9 Juni 2022 | 13:46 WIB
Ketua DK LPS yang Mengungkapkan Tentang Menguatnya Performa Industri Perbankan (Bisnisbandung.com / Budi Hartati)
Ketua DK LPS yang Mengungkapkan Tentang Menguatnya Performa Industri Perbankan (Bisnisbandung.com / Budi Hartati)

Bisnis Bandung - Industri perbankan terus menguat dan menunjukkan performa yang meyakinkan, seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, di Jakarta Rabu 8 Juni 2022.

“Didukung oleh permodalan yang solid dan likuiditas yang ample, per April 2022, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 10,11 persen YoY dan kredit tumbuh sebesar 9,10 persen YoY,” katanya.

Baca Juga: Bank Swasta ini Memfasilitasi Transaksi Cryptocurrency Bitcoin, Ethereum, USDC dan XRP di Aplikasi Perbankan

Menurut Purbaya, selama pandemi hingga saat ini, permodalan perbankan masih solid dengan rasio CAR per April 2022 mencapai 24,32 persen.

Selain itu, gross NPL pun terus membaik dari kondisi di masa pandemi yang sempat naik di atas 3 persen.

Sebelumnya tercatat, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross perbankan mencapai 3,08 persen pada Februari 2022. Per April 2022, gross NPL berada pada level 3,00 persen.

Purbaya menegaskan, kondisi fundamental perbankan yang menguat tidak lepas dari sinergi di dalam KSSK atau Komite Stabilitas Sistem Keuangan dalam menciptakan kebijakan yang menjaga industri perbankan tetap stabil.

Ketua Dewan Komisioner LPS yang seringkali membuat tulisan di salah satu surat kabar ternama di Indonesia tersebut pun mengungkapkan tentang tren penurunan suku bunga simpanan maupun suku bunga kredit.

Baca Juga: Minimnya Kuantitas Dan Kualitas SDM menjadi Penyumbat Pertumbuhan Perbankan Syariah Di Indonesia

"Jika melihat 15 bulan terakhir, sejak Februari 2021 hingga Mei 2022, suku bunga deposito 1 dan 3 bulan terpantau masih menurun meski penurunannya melambat," tuturnya.

Penurunan suku bunga deposito terjadi seiring dengan kebijakan penurunan tingkat bunga penjaminan.

Menurut Purbaya, hal tersebut turut berkontribusi dalam penurunan cost of fund perbankan, sehingga mendukung penurunan suku bunga kredit.

Tren penurunan tingkat bunga penjaminan pun sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan bank sentral.

Halaman:

Editor: Us Tiarsa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Serba-Serbi Transaksi Aset Kripto 3 Bulan Terakhir 2023

Senin, 18 September 2023 | 19:30 WIB

Beli Saham CNMA Cinema XXI Bikin Untung Atau Rugi?

Kamis, 14 September 2023 | 16:30 WIB

Robert Kiyosaki: Pasar Real Estate akan Runtuh

Rabu, 13 September 2023 | 12:00 WIB
X