Bisnis Bandung - Diketahui bahwa Negara El Salvador merupakan negara yang menyambut baik kedatangan crypto dan sebagai negara pertama yang meresmikan Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran yang sah di negaranya.
Menurut survey yang dilakukan oleh University of Central America (UCA ) Tepat di atas tiga perempat orang Negara El Salvador yang disurvei dilaporkan melihat adopsi bitcoin (BTC) sebagai bentuk kegagalan.
Seperti yang dilaporkan oleh Barron's, 77% suara yang terdapat di negara El Salvador menganggap adopsi Bitcoin (BTC) sebagai alat pembayaran yang sah pada tahun 2021, di samping dolar, "telah gagal."
Baca Juga: Alasan Kenapa Kucing Punya Hobi Tidur, Nomor 6 Sering Kita Lihat
Pada tahun 2022 menurut survey sekitar 75,6% suara dari rakyat negara El Salvador mengatakan mereka belum pernah menggunakan crypto sama sekali sebagai alat transaksi.
Rektor UCA Andreu Oliva, mengomentari hasil penelitian, dikutip mengatakan bahwa “Bitcoin adalah tindakan pemerintah yang paling tidak populer, paling dikritik dan paling tidak disukai.”
Dari hasil Studi UCA juga menemukan bahwa 77% orang Salvador berpikir bahwa Presiden Nayib Bukele "tidak boleh terus menghabiskan uang publik untuk membeli Bitcoin."
Pada bulan Juli tahun ini, Bukele mengumumkan bahwa Negara El Salvador telah membeli sekitar BTC 80 dengan harga USD 19.000 per koin.
Tampaknya Bukele telah mengkonfirmasi pembelian beberapa BTC, dan hingga saat ini negara El Salvador mempunyai 2.381 BTC , yang telah menghabiskan hampir $105 juta dana publik dalam prosesnya pembeliannya.
Baca Juga: Resesi di Depan Mata?, Simak Pendapat Bank of America dan JP Morgan Tentang Ekonomi Amerika Serikat
Bukele bertujuan untuk mempromosikan crypto dengan cara mentransfer pembelian dari sekitar tiga juta orang Salvador yang tinggal di luar negeri kepada kerabat mereka di negara tersebut, sehingga juga menghemat biaya bank.
Dari Catat Barron, menyatakan bahwa itu adalah keputusan strategis karena pengiriman uang mencapai lebih dari seperempat produk domestik bruto El Salvador .
Namun, seperti yang dilaporkan pada bulan Agustus tahun ini, sebuah laporan dikutip dari data Central Reserve Bank yang mengklaim bahwa di bawah 2% dari pengiriman uang yang dilakukan ke El Salvador menggunakan aplikasi dan dompet Bitcoin Chivo yang dioperasikan negara.
Selain itu, kondisi ATM bitcoin di negara itu sekarang "kosong". yang mana ATM Bitcoin tersebut diluncurkan kurang dari setahun yang lalu.
Namun, pemerintah mengklaim bahwa aplikasi Chivo tersebut masih populer digunakan sebagai tempat penyimpanan crypto yang banyak digunakan di kalangan banyak warga.