Bisnisbandung.com - Dunia Perbankan saat ini mulai melihat Crypto sebagai salah satu aset yang berharga untuk diperdagangkan.
Berbagai bank besar dunia diketahui telah memfasilitasi nasabahnya untuk melakukan transaksi dalam Crypto.
Bahkan sebuah laporan dari Basil Committee on Banking Supervision menunjukan bahwa bank-bank top dunia memiliki eksposur terhadap Crypto senilai sekitar 9 Miliar USD, termasuk Polkadot (DOT), Cardano (ADA), dan Ripple (XRP).
Baca Juga: Mengintip Spesifikasinya, Poco M5 Siap Hadir Di Indonesia
Menurut penelitian yang berjudul “Basil II Monitoring report” dari Bank of International Settlements (BIS), dua Cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, Bitcoin ($ BTC) dan Ethereum ($ ETH) adalah yang paling terbuka bagi bank, dengan mata uang Crypto andalan yang membentuk 31% dari eksposur Crypto yang dilaporkan, dan ETH merupakan 22% darinya.
Gabungan BTC dan ETH secara khusus membentuk “hampir 90% dari eksposur yang dilaporkan,” sementara cryptocurrency populer lainnya juga dimasukkan dalam laporan. Polkadot (DOT) menghasilkan 2% dari paparan yang dilaporkan, sementara $XRP menghasilkan persentase yang sama.
Crypto Cardano (ADA) menghasilkan 1% dari eksposur, seperti halnya Solana (SOL).
Baca Juga: Buntut Tragedi Kanjuruhan, Kapolres Malang dan Komandan Brimob Dipecat!
Cryptocurrency lain dalam laporan tersebut adalah Litecoin (LTC) dengan 0,4% dari eksposur yang dilaporkan, dan Stellar (XLM), dengan sekitar 0,4% dari eksposur juga.
Studi tersebut merinci bahwa total eksposur Cryptocurrency dari bank mencapai sekitar €9,4 miliar, setara dengan sekitar $9,2 miliar.
Ini berarti bahwa eksposur aset Crypto hanya menghasilkan 0,14% dari total eksposur secara rata-rata tertimbang di seluruh sampel bank yang melaporkan eksposur.
Baca Juga: Spesifikasi ASUS Vivobook 14 (A1402) Lebih Terjangkau dan Tetap Tangguh, Simak Keunggulannya
Laporan tersebut menambahkan bahwa ketika mempertimbangkan seluruh sampel bank yang termasuk dalam laporan, jumlahnya menyusut menjadi 0,01% dari total eksposur.
Eksposur bank-bank ini ke sektor Crypto asset dibagi menjadi tiga kategori: kepemilikan dan pinjaman Cryptocurrency, layanan kliring dan pembuatan pasar, dan layanan penitipan, dompet, atau asuransi.