bisnisbandung.com - Pemerintah menetapkan tiga fokus utama dalam pembangunan infrastruktur nasional pada paruh kedua tahun 2025, yakni revitalisasi jaringan irigasi, pembangunan fasilitas Sekolah Rakyat, serta penyempurnaan konsep pembangunan Giant Sea Wall di kawasan Pantura.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyampaikan bahwa ketahanan pangan menjadi salah satu isu strategis yang diperkuat melalui perbaikan sistem irigasi di berbagai wilayah.
“Tadi, Bapak Presiden juga kembali menekankan pentingnya kita menyempurnakan konsep besar untuk membangun Giant Sea Wall,” ujarnya di konferensi pers setelah sidang paripurna, Rabu (6/8).
Baca Juga: Silvester Matutina Tak Juga Jalani Hukuman, Mahfud MD Sebut Ada Perlindungan Kejaksaan
Program ini diarahkan untuk meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjamin distribusi air yang lebih efisien dan merata bagi para petani.
Selain itu, pemerintah juga mendorong percepatan pembangunan serta revitalisasi bangunan Sekolah Rakyat.
Program ini menjadi bagian dari upaya pemerataan akses pendidikan di tingkat akar rumput, khususnya di wilayah-wilayah tertinggal dan kawasan perdesaan.
Fasilitas yang dibangun diharapkan dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat dan memberikan dampak nyata dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Baca Juga: Program Tukar Sampah Jadi Telur, Inovasi Dedi Mulyadi untuk Masa Depan Anak Sekolah
Dalam sektor perlindungan wilayah pesisir, AHY menekankan bahwa pembangunan Giant Sea Wall di pantai utara Jawa (Pantura) menjadi agenda strategis jangka panjang.
Proyek ini dipandang krusial untuk melindungi puluhan juta penduduk yang bermukim di wilayah rawan banjir rob dan abrasi, termasuk melindungi kawasan industri strategis dan pusat ekonomi nasional yang berada di jalur tersebut.
Penyempurnaan konsep Giant Sea Wall dilakukan secara bertahap, dengan mempertimbangkan aspek teknis, sosial, dan pendanaan berkelanjutan.
Pemerintah juga terus menjajaki berbagai opsi pembiayaan agar proyek ini bisa direalisasikan secara bertanggung jawab dan efisien, sejalan dengan urgensi perlindungan lingkungan serta keberlanjutan ekonomi kawasan.
“Oleh karena itu, ada urgensi dan tentunya dari waktu ke waktu kita akan sempurnakan sambil mencari sumber pendanaan yang juga sustainable dan tentunya bisa dikerjakan dengan baik dalam waktu-waktu mendatang,” tutup AHY.***
Baca Juga: Heboh! Protes Warga Pati Kenaikan PBB 250%, Bupati Sebut Ini Kondisi Mendesak