Padahal di tahun 2021, GJTL masih mencatatkan laba sebesar Rp 80,49 miliar
Faktor pemberat kinerja keuangan GJTL salah satunya adalah kenaikan beban pokok penjualan yang lebih besar dibandingkan kenaikan penjualan.
Sepanjang tahun 2022, beban pokok penjualan tercatat naik sebesar 12,16% yoy.
Baca Juga: Sama-sama menyehatkan,Simak Perbedaan Diet Vegetarian Dan Diet Vegan
Selain itu, peningkatan beban penjualan dan kerugian kurs mata uang asing yang signifikan menjadi faktor penyebab kinerja bottom line yang negatif.
Kinerja negatif emiten GJTL tersebut sudah terlihat sejak laporan keuangan periode Juni 2022.
Namun walaupun hasilnya kurang memuaskan, Lo Kheng Hong tidak menjual saham GJTL yang dimilikinya.
Menurut data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per 31 Maret 2023, Lo Kheng Hong tercatat masih memiki porsi kepemilikan saham GJTL sebesar 5,165%.
Baca Juga: Dimana Saja Tempat Penukaran Uang? Bank Indonesia Siapkan 195 Triliun Pecahan Uang Kecil
Harga saham GJTL pada perdagangan hari Selasa (11/4/2023) ditutup naik 1,69% ke level Rp 600 per lembar saham.
Saham kedua milik Lo Kheng Hong yang mencatatkan kerugian di sepanjang tahun 2022 adalah PT Intiland Development Tbk dengan kode saham DILD.
Sepanjang tahun 2022, DILD juga masih mencatatkan kenaikan penjualan sebesar 19,78% yoy.
Penjualan DILD pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp 3,15 triliun atau meningkat dibandingkan dengan penjualan tahun 2021 sebesar Rp 2,63 triliun.
Baca Juga: 5 Tipe Cewek yang Gak Bakal Disia-siakan Cowok, Pasti Disayang Setiap Hari
Senasib dengan GJTL, DILD juga mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 98,84 miliar.
Artikel Terkait
Pemerintah A.S. menjual lebih dari 9k BTC seharga $215,7 juta pada 14 Maret
Ekspansi Jumbo! Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) Akan Membangun Pabrik Senilai US$ 3,63 Miliar
Pacaran Lama Masih Aja Boros? Gini 6 Strategi Simpel Atur Keuangan Bersama Pasangan
Harga Emas Dibuka Melemah pada Perdagangan Minggu ini
Ingin Punya Penghasilan Di Tahun 2023? Berikut 12 Referensi Pilihan Bagi Kaum Milenial Untuk Sukses Bisnis
Ditengah Perang dengan Ukraina, Rusia Mengalami Peningkatan Aktivitas Penambangan Crypto