Ditengah Perang dengan Ukraina, Rusia Mengalami Peningkatan Aktivitas Penambangan Crypto

- Selasa, 11 April 2023 | 11:45 WIB
jumlah aktivitas penambangan Crypto di Rusia mengalami peningkatan signifikan (pixabay/rebcenter-moscow)
jumlah aktivitas penambangan Crypto di Rusia mengalami peningkatan signifikan (pixabay/rebcenter-moscow)

Bisnisbandung.com - Rusia mengalami peningkatan aktivitas penambangan Crypto secara signifikan pada kuartal 1 2023.

Seperti diketahui sejak melancarkan serangan ke Ukraina, Rusia mendapat sanksi internasional salah satunya dalam dunia finansial yang membuat Rusia menyusun rencana penggunaan Crypto sebagai sarana transaksi internasional.

Aktivitas penambangan Crypto di Rusia juga turut meningkat yang sekarang menempati peringkat kedua dalam penggunaan energi untuk penambangan Crypto.

Baca Juga: Biar Tidak Jomblo Begini Cara Cepat Agar Dapat Pacar, Ampuh Bagi Kamu yang Sedang Jomblo

Meskipun masih ada ketidakpastian peraturan dan efek negatif dari sanksi, jumlah daya yang dikhususkan untuk sektor tersebut telah tumbuh, mencapai rekor tertinggi tahun ini.

Rusia untuk pertama kalinya naik ke posisi kedua di dunia dalam hal total kapasitas daya fasilitas yang dikhususkan untuk produksi Crypto.

Menurut data yang diberikan oleh operator pertambangan terbesar di negara itu, Bitriver, jumlah daya yang terlibat dalam pencetakan koin telah mencapai 1 gigawatt (GW) dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Baca Juga: Dengan Penyaluran Bansos, Presiden Harap Harga Beras Dapat Ditekan

Amerika Serikat tetap menjadi pemimpin dengan kapasitas penambangan 3 sampai 4 GW dikutip dari harian bisnis Rusia Kommersant.

10 teratas juga termasuk negara-negara Teluk (700 MW), Kanada (400 MW), Malaysia (300 MW), Argentina (135 MW), Islandia (120 MW), Paraguay (100–125 MW), Kazakhstan (100 MW), dan Irlandia (90 MW), surat kabar itu merinci.

Bitriver mencatat bahwa tren positif untuk Rusia terkait dengan pengurangan aktivitas penambangan tahun lalu di Kazakhstan, di mana pihak berwenang telah menutup pusat data penambangan resmi dan mengejar pertanian Crypto ilegal karena kekurangan listrik.

Defisit listrik yang tumbuh di negara Asia Tengah itu telah dipersalahkan pada masuknya penambang setelah tindakan keras China terhadap industri tersebut.

Baca Juga: Segera Buang Jauh-Jauh! Ini 10 Hal Yang Bikin Seseorang Jomblo Selamanya

Undang-undang yang membatasi akses mereka ke listrik bersubsidi berbiaya rendah mulai berlaku pada bulan Februari.

Halaman:

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

4 Tips Ampuh Mendapatkan Investor Bagi Usaha Pribadimu

Selasa, 26 September 2023 | 16:00 WIB

UMKM Pulih, Kualitas Kredit BRI Semakin Baik

Minggu, 24 September 2023 | 12:28 WIB

Investor Disarankan Sabar! Ini saat yang tepat Investasi

Sabtu, 23 September 2023 | 15:00 WIB
X