Ditengah Perang dengan Ukraina, Rusia Mengalami Peningkatan Aktivitas Penambangan Crypto

AS juga memimpin dalam hal pangsa hashrate global. Namun, pertumbuhan pasar Amerika diperlambat oleh kenaikan tarif listrik, berkurangnya profitabilitas penambangan, dan penghapusan insentif pajak di beberapa area.

"Selain itu, sebagian besar peralatan dibeli oleh penambang Amerika secara kredit, sehingga banyak perusahaan dengan leverage berlebih sedang dalam proses kebangkrutan atau sudah bangkrut" kata CEO Bitriver Igor Runets.

Tindakan regulator AS juga menarik perhatian pelaku pasar, tambah Roman Nekrasov, salah satu pendiri Encry Foundation, yang mewakili perusahaan IT yang menyediakan layanan di bidang blockchain dan inovasi teknologi.

Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran 2023 Menhub Tindak Tegas Armada Bus Tak Layak Jalan

Dia percaya mereka dapat memprovokasi redistribusi besar lainnya di pasar pertambangan.

Data yang diberikan oleh kepala Asosiasi Ekonomi Crypto Rusia, Kecerdasan Buatan dan Blockchain (Racib), Alexander Brazhnikov, menunjukkan bahwa kapasitas energi sektor penambangan kripto Rusia mungkin lebih tinggi.

Dikutip oleh outlet berita Crypto Bits.media, dia mengatakan bahwa Rusia menggunakan sekitar 800.000 penambang ASIC, peringkat daya gabungan melebihi 2,5 GW.

Menurut penelitian yang diterbitkan pada bulan Agustus, konsumsi listrik penambang Rusia meningkat 20 kali lipat selama lima tahun, antara 2017 dan 2022.

Baca Juga: Hubungan Sudah Tidak Nyaman? Hati-hati 5 Tanda Pasangan Toxic Dalam Hubungan, Tinggalkan!

Perkembangan industri di negara tersebut difasilitasi oleh ketersediaan sumber daya energi yang murah dan iklim yang sejuk di daerah. seperti Irkutsk.

Namun, masa depannya masih belum jelas karena tidak adanya peraturan. RUU yang dirancang untuk memperkenalkan aturan bagi bisnis pertambangan belum disahkan oleh parlemen di Moskow.***