Pertumbuhan Mengesankan BRI: Laba Rp44,21 Triliun Selama 9 Bulan dengan Kredit Tumbuh 12,53 Persen

Hal tersebut tercermin dari rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) Bank yang terjaga dilevel 87,76% dan CAR (Capital Adequacy Ratio) sebesar 27,48% atau jauh di atas ketentuan regulator.

Dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat ini, BRI semakin kuat dalam menghadapi risiko-risiko utama dalam pengelolaan bank,

Dan menguatkan pertumbuhan bisnis BRI melalui penyediaan layanan keuangan, pembiayaan, dan pemberdayaan UMKM.

Baca Juga: Semakin Banyak Pengguna , Teryata Pinjaman Digital BRI Ceria Bisa Proses Limit hingga Rp50 juta

Strategi Pertumbuhan: Pemberdayaan UMKM Naik Kelas & Holding Ultra Mikro

Sunarso menjelaskan bahwa BRI memiliki dua strategi pertumbuhan yang berkelanjutan.

Strategi pertama adalah meningkatkan tingkat nasabah yang ada melalui berbagai program pemberdayaan dan pendampingan.

Strategi kedua adalah mencari sumber pertumbuhan baru dengan menyasar segmen ultra mikro melalui holding ultra mikro bersama PNM dan Pegadaian.

Untuk meningkatkan tingkat nasabah yang sudah ada, BRI telah meluncurkan berbagai program pemberdayaan, seperti program Desa BRILian.

Hingga akhir September 2023, BRI telah mengadopsi 2.843 desa binaan di seluruh Indonesia.

Desa-desa ini menerima berbagai pelatihan dari BRI untuk meningkatkan kemampuan perangkat desa, pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan pelaku UMKM di desa.

Program lainnya adalah klasterku hidupku, yang saat ini telah memberdayakan 18.685 klaster usaha di seluruh Indonesia.

Klaster-klaster ini telah menerima setidaknya 1.411 pelatihan dan literasi, serta bantuan sarana prasarana produksi sebanyak 391 kali.

BRI juga telah membentuk 54 Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Yang menjadi tempat bagi lebih dari 400 ribu pelaku UMKM, dan telah melaksanakan lebih dari 11 ribu pelatihan.