“Untuk mengoptimalkan kinerja, kami juga akan memberikan pelayanan kepada nasabah melalui berbagai kanal dan membuka kerja sama API connection dengan berbagai pihak. Agar penyaluran kredit dapat terpacu sesuai target dan nasabah lebih nyaman bertransaksi,” lanjutnya.
Baca Juga: Kasus Kopi Sianida Jessica Kembali Ramai, dr Djaja: Kematian Mirna Bukan karena Sianida
Terdorong Pertumbuhan Positif Pasar Domestik
Sementara itu, mengutip data Bank Indonesia, industri perbankan menyalurkan kredit konsumer senilai Rp1.923 triliun hingga Agustus 2023. Angka tersebut naik 9,1% secara tahunan (yoy), atau di atas pertumbuhan total pembiayaan yang disalurkan bank.
Pada periode tersebut, penyaluran kredit bank kepada pihak ketiga mencapai senilai Rp 6.709,5 triliun atau naik 8,9% yoy. Dengan demikian, sebanyak 28,7% di antaranya merupakan kredit konsumer.
Terpisah, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mengatakan wajar pada paruh pertama tahun ini kredit konsumer menjadi satu pendorong pertumbuhan total pembiayaan yang disalurkan perbankan.
Pasalnya korporasi masih menahan diri untuk mencari sumber pembiayaan eksternal.
Baca Juga: 5 Pernyataan Menarik dr Djaja Surya Atmadja soal Kasus Kopi Sianida
Dia menggarisbawahi bahwa kondisi ekonomi global memengaruhi permintaan pembiayaan korporasi kepada perbankan. Di pasar domestik, meskipun juga mengalami tekanan, tetapi masih tumbuh positif. “Permintaan domestik memang masih tumbuh positif, walaupun jauh lebih lambat,” katanya, baru-baru ini.
Adapun saat ini konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 55% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Kedepan mendorong konsumsi rumah tangga akan menjadi satu tantangan, seiring dengan melambatnya inflasi pada tahun ini.
Kendati demikian, kredit konsumer diperkirakan masih akan menjadi satu stimulus bagi bank di Tanah Air dalam menjaga pertumbuhan pembiayaan.
Hal ini khususnya terkait dengan KPR dan juga KTA. Faisal pun menambahkan bahwa menjelang akhir tahun kredit konsumer akan terdorong dengan dimulainya periode kampanye untuk pemilihan umum tahun depan.
Menurut catatan BPS, konsumsi rumah tangga menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2023 dan berkontribusi sebesar 53,31% terhadap produk domestik bruto (PDB).***
Artikel Terkait
Perang Israel dan Palestina Kian Panas, Harga Beberapa Komoditas Ini dapat Bergejolak
Terus Memperkuat Transformasi, BRI Berkomitmen Kembangkan Talenta Digital yang Kompeten dan Berkualitas
Resmi Listing di Bursa Efek Indonesia, saham BREN Langsung ARA
Inspirasi Sukses Klaster Usaha Binaan BRI, Kerajinan Rajut Berkah Jaya Tidu: Berkarya dan Mengilhami Perempuan
Mengungkap Dampak Utang Pinjol pada Keuangan Pribadi: Tips untuk Keluar dari Jeratan Utang Pinjaman Online
Layani 36 Juta Pelaku Usaha, Transformasi BUMN Bawa Holding Ultra Mikro BRI-Pegadaian-PNM Kian Berkembang