Bisnisbandung.com – Seiring pulihnya daya beli masyarakat pasca pandemi Covid-19, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berupaya mengoptimalkan daya beli masyarakat.
Langkah BRI ini turut memacu pertumbuhan kredit konsumer, salah satunya ditopang Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).
Emiten bersandi BBRI ini mencatat pertumbuhan kredit konsumer bank only sebesar 11,5% secara tahunan/year on year (yoy) menjadi Rp171,5 triliun sepanjang semester I-2023. Capaian tersebut melanjutkan pertumbuhan dua digit yang juga dicapai pada kuartal I-2023.
Mengomentari capaian ini, Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengungkapkan perseroan secara berkelanjutan terus memperkuat kapabilitas retail banking pada tahun ini.
Pihaknya menekankan bahwa salah satu strateginya adalah konsisten melakukan perbaikan business process reengineering, salah satunya seperti implementasi Consumer Loan Factory (CLF).
“Kita bersama bisa melihat bahwa daya beli masyarakat cenderung pulih setelah pandemi. Juga tren inflasi yang menurun. Sehingga kami bisa mengoptimalkan kinerja di segmen konsumer melalui strategi yang kami terapkan,” ujar Handayani.
Diketahui, Bank Indonesia (BI) mencatat, memasuki tahun 2023 yaitu pada Januari inflasi mencapai 5,28%, sedangkan pada Agustus mencapai 3,27%.
Pada rentang delapan bulan tersebut, inflasi tertinggi tercatat pada Februari yaitu 5,47% dan terendah pada Juli sebesar 3,08%. BI pun memproyeksikan sepanjang tahun ini inflasi berada di kisaran 3+1%.
Baca Juga: Rainbow Slide Terbesar Kini Sudah Hadir Di Tengah Kota Bandung
Oleh karena itu, Handayani memproyeksikan kredit konsumer tahun ini terbilang baik karena inflasi yang cenderung menurun.
Adapun secara persentase, per Juni 2023, Kredit Tanpa Agunan (KTA) merupakan kredit konsumer yang tumbuh paling tinggi, yakni 16,5% yoy dan diikuti KPR 8,7% yoy.
Namun, sebagian besar kredit konsumer atau 67,8% merupakan sumbangsih KPR. Geliat kredit konsumer tersebut juga diikuti dengan kualitas asset yang sehat.
Per Juni 2023, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) segmen konsumer hanya sebesar 2,0%. Adapun secara total, BRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.202,1 triliun, atau naik 8,8% yoy. Dengan demikian segmen konsumer berkontribusi sebesar 14,3%.
Artikel Terkait
Perang Israel dan Palestina Kian Panas, Harga Beberapa Komoditas Ini dapat Bergejolak
Terus Memperkuat Transformasi, BRI Berkomitmen Kembangkan Talenta Digital yang Kompeten dan Berkualitas
Resmi Listing di Bursa Efek Indonesia, saham BREN Langsung ARA
Inspirasi Sukses Klaster Usaha Binaan BRI, Kerajinan Rajut Berkah Jaya Tidu: Berkarya dan Mengilhami Perempuan
Mengungkap Dampak Utang Pinjol pada Keuangan Pribadi: Tips untuk Keluar dari Jeratan Utang Pinjaman Online
Layani 36 Juta Pelaku Usaha, Transformasi BUMN Bawa Holding Ultra Mikro BRI-Pegadaian-PNM Kian Berkembang