Ini Cara Yura Yunita Memaknai Pengalaman Spiritual, Kesempurnaan dan Melepas Trauma

Bisnis Bandung --- Penyanyi, pencipta lagu, Yura Yunita di channel "Daniel Mananta Network" menuturkan bagaimana ia memaknai pengalaman spiritualnya, kesempurnaan dan melepas trauma dimasa kecilnya.

Obrolan Antara Yura Yunita sebagai tamu dengan sang empunya channel "Daniel Tetangga Kamu". Daniel Mananta, diwarnai isak tangis sang penyanyi dan pencipta lagu asl Kota Bandung itu.

Diawal obrolannya, Yura Yunita memaparkan tentang "Hormonal Imbalance" yang dialaminya sejak kecil.

Yura Yunita menjelaskan bahwa untuk menyembuhkan "Hormonal Imbalance" bukan penyembuhan secara fisik/kulit, tetapi dari hati atau dalam jiwa.

Menurutnya, yang bisa merubah/menyembuhkan semua adalah ketenangan hati, jika tenang bisa sembuh, bisa jadi hanya dalam hitungan hari atau bulan.

Baca Juga: Akibat Album Kudu, Bagus Dwi Danto Harus Masuk DCDC Pengadilan Musik

"Memaknai Waktu Shubuh"

Yura Yunita menjelaskan, bahwa secara "scientific" dan "spiritual", waktu shubuh itu sangat berarti dan bermakna.

Secara scientific bangun sebelum matahari terbit itu sangat baik untuk badan/fisik dan emosi.

Dan secara spritual, hampir semua agama menganjurkan bahkan mewajibkan kita umatnya untuk senantiasa bangun tidur sebelum matahari terbit.

Jika dalam islam bangun sebelum matahari terbit, untuk mengerjakan ibadah shalat shubuh, di agama Kristen ada saat Teduh, diagama lain ada Hening atau Meditasi.

Hampir semua agama mengisyaratkan untuk bangun sebelum matahari terbit.

Dikehidupan Yura Yunita, dengan bangun shubuh atau sebelum matahari terbit, dia mengakui mempunyai waktu lebih untuk mengerjakan sholat shubuh lebih khusyu, bisa mengucapkan doa-doa baik, mengucapkan rasa syukur atas apa yang sudah dilalui, sedang dilalui dan akan dilalui, shubuh itu lebih "powerfull", katanya.

Salah satu anjuran yang hingga saat ditaatinya, setelah bangun tidur yakni, anjuran untuk tidak mengakses telepon genggam atau handphone (hp) selama 3 jam setelah bangun tidur.