Mengawali karir bermusik melalui debut single pada tahun 2016 yang berjudul ‘fisherman slut’. Tidak disangka musik rock selancar (surf rock) yang telah disangka punah di Indonesia, ternyata menemukan geliat baru lewat single . Sehingga grup band yang berdiri sejak tahun 2015 di Jatinangor Kab.Sumedang terinspirasi dari band dedengkot rock selancar asal Amerika The Ventures namun diplesetkan menjadi The Panturas ini mulai tercatat dalam berbagai media promo festival musik berbagai kelas. Mendapat dukungan penuh para ABK (Anak Buah Kapal) sebutan untuk fans The Panturas, musik rock selancar kembali menemukan nyawanya dipeta musik Indonesia.
Gio Vitano selaku Pihak ATAP Promotions, menyebutkan DCDC Pengadilan Musik ini seperti biasa dijadikan sebagai sarana promosi oleh band-band atau solois yang akan merilis album atau untuk promo lainnya.
Gio pun menambahkan, “kebetulan grup The Panturas di tanggal 13 bakal rilis album baru, akhirnya kita adili dulu gitu dan yang menjadi khas dan unik dari grup ini karena meski termasuk generasi milenial namun mereka bisa membawakan musik bergenre rock selancar (surf rock) kontemporer yang tenar di zaman dulu, mulai dari soundnya, artwork dan dari segala macam yang membuat menarik untuk kita ulik-ulik di DCDC Pengadilan Musik virtual episode ini dan buat kedepannya akan ada satu musisi lagi yang telah mengajukan untuk diadili tapi masih rahasia. “Jadi tunggu aja info selanjutnya di sosmed DCDC Official dan yang pasti lebih menarik trus naha si ieu? “ujar Gio sambil tersenyum dan semoga kita bisa cepat melewati masa-masa pandemic . (E-009) ***