bisnis

China Terapkan Strategi Sun Tzu, Berusaha Hindari  Peperangan dengan Amerika Serikat

Kamis, 24 April 2025 | 08:30 WIB
Strategi China hindari perang (Tangkap layar youtube Asah Pola Pikir)

 

bisnisbandung.com - Tensi geopolitik antara China dan Amerika Serikat terus meningkat, namun di balik eskalasi tersebut, strategi yang diterapkan China menunjukkan upaya untuk menghindari konflik terbuka.

Menurut pandangan Tjokro Wimantara, konten kreator edukasi yang akrab disapa Pak Win, langkah-langkah strategis China selaras dengan filosofi klasik dari Sun Tzu.

“Kemarin saya nonton, ada satu pidato dari George Yeo ini adalah petinggi di Singapura.  Dia memberikan pemikirannya tentang keadaan ekonomi yang ada di dunia,” ujarnya dilansir dari youtube Asah Pola Pikir.

Baca Juga: Kuasa Hukum: Ada 4 Nama yang Akan Dilaporkan Terkait Isu Ijazah Jokowi

 “Jadi dia bilang, China itu sedang mempersiapkan perang. Jadi bukan berarti China mau perang, tapi ini berdasarkan strategi dari buku Sun Tzu. Dia bilang ya, bahwa si China ini mempersiapkan untuk perang supaya tidak terjadi peperangan,” terangnya.

Pak Win mengamati bahwa persiapan militer China tidak serta-merta bertujuan memulai konflik.

 Sebaliknya, China berupaya membentuk postur pertahanan yang cukup kuat agar tidak ditekan oleh kekuatan lain, terutama Amerika Serikat.

Baca Juga: Rugi Hampir Rp1 Miliar! Dapur MBG Tutup, Pengamat Sosial: Sistemnya Salah!

Strategi ini menekankan pada deterrence, yakni mencegah musuh mengambil tindakan agresif dengan menunjukkan kesiapan tempur.

Laut Cina Selatan menjadi salah satu titik fokus penting. Di wilayah ini, China disebut membangun infrastruktur strategis yang mendukung pengoperasian kapal selam nuklir.

Dominasi kawasan ini dianggap penting bagi kekuatan bawah laut Beijing dan merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk melindungi kepentingan nasionalnya di perairan yang disengketakan.

Selain aspek militer konvensional, China juga bersaing dengan Amerika di berbagai bidang lain, seperti luar angkasa dan dunia siber.

 Menurut pengamatan Pak Win, China menjalankan kebijakan protektif di sektor digital, termasuk membatasi akses terhadap aplikasi asing dan membangun sistem informasi nasional yang dapat dikendalikan secara internal.

Baca Juga: Bukan Masalah Kurikulum yang Berganti-Ganti,  Guru Gembul Ungkap Masalah Pendidikan yang Sebenarnya

Halaman:

Tags

Terkini