bisnisbandung.com - Setelah diakuisisi ByteDance, arah transformasi Tokopedia menunjukkan perubahan signifikan pada struktur internal dan operasional perusahaan.
Gelombang efisiensi yang berlangsung sejak awal 2024 semakin terasa melalui pemangkasan tenaga kerja dan penutupan layanan strategis.
Pakar inovasi digital, Dr. Indrawan Nugroho, menilai langkah tersebut sebagai konsekuensi logis dari konsolidasi pascamerger, namun memberikan dampak langsung pada ekosistem bisnis yang lebih luas.
Baca Juga: Bantah Adanya Pemufakatan Jahat di Grup WhatsApp, Kuasa Hukum Nadiem Buka Suara
Menurut pengamatannya, pemutusan hubungan kerja dalam jumlah besar menunjukkan upaya perusahaan untuk merampingkan organisasi sebagai respons terhadap tekanan finansial dan kebutuhan penguatan layanan.
Ia memandang semakin seringnya restrukturisasi menjadi indikator bahwa ByteDance berupaya menyesuaikan Tokopedia agar selaras dengan model bisnis TikTok Shop.
Namun proses itu menyisakan ketidakpastian bagi karyawan dan berpotensi mengganggu stabilitas operasional jangka panjang.
Baca Juga: Gaya Komunikasi Dipersoalkan Hasan Nasbi, Purbaya: Itu Atas Arahan Bapak Presiden
“Kok bisa transisi besar ini justru melahirkan friksi? Karena integrasi pasca-merger jarang sekadar soal menyatukan aplikasi. Ia adalah proyek menyatukan cara pikir, cara kerja, dan komunitas,” lugas Indrawan Nugroho di youtube pribadinya.
Dr. Indrawan juga menilai penghentian layanan Gudang Pintar Dilayani Tokopedia sebagai sinyal hilangnya fokus pada pengembangan logistik terintegrasi yang sebelumnya diprediksi menjadi keunggulan kompetitif.
Ia memandang penutupan ini memengaruhi rantai pasok, alur kerja, serta potensi percepatan pengiriman yang diharapkan mampu mendukung penjual skala kecil hingga menengah.
Dalam pandangannya, gesekan operasional bukan hanya soal biaya, tetapi terkait kesulitan menyatukan pola pikir, budaya kerja, dan sistem.
Ia menilai integrasi teknis yang belum selaras menimbulkan keluhan penjual, mulai dari migrasi akun yang kacau, penurunan penjualan, hingga kebijakan baru yang membatasi fleksibilitas.
Baca Juga: Basmi Impor Ilegal! Sanksi Keras akan Diperlakukan, UMKM Diproyeksikan Jadi Pemasok Utama
Artikel Terkait
Tokopedia Ungkap Tren Belanja Masyarakat Indonesia Pada Kuartal II 2022
Yakin gak penasaran? Segini jumlah saham Tiktok ke Tokopedia terkait Tiktok Shop
Adaptasi Dengan Perkembangan Digital, Goodyear Perkenalkan Toko Ban Online Melalui Tokopedia, Shopee, dan Lazada
Gebrakan Cak Imin, Pendiri Tokopedia Diangkat Jadi Deputi Pemberdayaan Ekonomi
Tokopedia Dijual Murah? Pak Win Soroti Peran Founder dalam Kejatuhan Startup
Nasib Tokopedia Pasca Diakuisisi ByteDance, Apakah Akan Seperti Musical.ly dan BaBe?