Basmi Impor Ilegal! Sanksi Keras akan Diperlakukan, UMKM Diproyeksikan Jadi Pemasok Utama

bisnisbandung.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan terkait maraknya impor ilegal yang dinilai mengganggu industri lokal.

Ia menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil langkah konkret untuk menghentikan praktik tersebut melalui pengawasan ketat di pelabuhan dan pemeriksaan rutin di lapangan.

Menurutnya, penindakan intensif diperlukan karena pasokan barang impor ilegal telah menekan perkembangan produk dalam negeri.

Baca Juga: Prabowo Menyatakan Tiga Tahun Lagi Indonesia Punya Mobil Nasional! Netizen: Tapi Jangan Sampai Bernasib Seperti Esemka…

Purbaya memandang bahwa suplai kebutuhan pasar domestik semestinya berasal dari produsen lokal agar industri nasional kembali bergairah.

Ia menilai pelaku usaha di sektor pakaian dan komoditas serupa akan terdorong membeli barang dari produsen dalam negeri ketika aliran impor ilegal mulai dibatasi. Dengan begitu, UMKM dapat mengambil peran lebih besar sebagai pemasok utama.

Terkait pelanggaran, Purbaya menekankan bahwa pemerintah telah menyiapkan sanksi tegas. Tindakannya mencakup pemusnahan barang ilegal, hukuman penjara untuk pelaku, hingga daftar hitam yang melarang keterlibatan pada kegiatan impor seumur hidup.

“Nanti barangnya akan dimusnahkan, orangnya dipenjarakan, dan yang terlibat akan diblacklist saya akan melarang mereka mengimpor seumur hidup. Aturannya kapan? Sebentar lagi,” jelasnya dilansir dari YouTube Kompas TV.

Baca Juga: Jadi Film Drama yang Dinanti, “Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati” Mulai Diproduksi

Hal ini menunjukkan sikap tegas pemerintah untuk menekan ruang gerak penyelundupan serta menutup celah hukum yang selama ini dimanfaatkan.

Dalam penyusunan kebijakan, Purbaya menjelaskan bahwa aturan baru akan dituangkan melalui Peraturan Menteri Keuangan.

Koordinasi dengan Kementerian Perdagangan dilakukan sebagai langkah sinkronisasi instrumen operasional agar implementasi berjalan efektif. Peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai juga akan diperkuat sebagai garda terdepan pengawasan.

Purbaya menilai bahwa penolakan dari para pedagang tidak akan memengaruhi proses penegakan hukum.

Baca Juga: Dari Buku Laris Jadi Film, “Filosofi Teras” Angkat Filosofi Hidup Stoikisme