Justru, strategi kolektif bersama negara-negara mitra dagang lainnya akan jauh lebih efektif untuk memberi tekanan balik kepada AS.
Ia juga menilai bahwa dalam situasi seperti ini, konsumen Amerika sendiri akan merasakan dampaknya.
Barang-barang impor yang dikenai tarif tinggi akan menjadi lebih mahal, sehingga bisa memicu tekanan domestik di AS.
Oleh karena itu, jika negara-negara terdampak bersikap kompak dan tidak buru-buru melakukan pendekatan satu per satu, maka posisi tawar akan lebih kuat dan justru bisa membalikkan kerugian ke pihak AS.***
Baca Juga: Bandung Uji Coba Trotoar Ramah Disabilitas, Farhan: Jangan Hanya Bagus di Mata Orang Sehat
Artikel Terkait
Tarif Impor Tekstil Indonesia Naik Jadi 47 Persen, Efektivitas Negosiasi Pemerintah Dipertanyakan
Sri Mulyani Ungkap Negosiasi Tarif Trump: Indonesia Tak Mau Kena Dampak Langsung!
Strategi Baru! Indonesia Siapkan 3 Satgas untuk Percepat Deal dengan Kebijakan Tarif Donald Trump
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Geram! Parkir Liar Tarif Mencekik, Siap Ditertibkan!
Ramai Perihal Sosok Zohran Mamdani, Jadi Harapan Baru New York di Tengah Gejolak Trump
Donald Trump Tekan Indonesia, eks Diplomat Senior: Kita Ditodong Dua Kali oleh AS