Hal ini membuat Indonesia kemungkinan besar tidak menjangkau seluruh pengambil keputusan yang relevan dalam kebijakan tarif AS saat itu.
Ple Priatna menyoroti bahwa kompleksitas struktur pengambilan keputusan di Amerika juga berperan besar.
Di tengah banyaknya pintu dan suara kebijakan dalam pemerintahan AS, negara-negara mitra dagang perlu menjalin komunikasi yang lebih luas untuk mencapai hasil optimal.***
Artikel Terkait
Mengungkap Rahasia Kesejahteraan, Pengamat: Kenapa Indonesia Lebih Bahagia dari Jepang dan Amerika Serikat?
Ujung Konflik Perang Dagang, Amerika Terbakar Api Sendiri? Sorotan Pengamat Bisnis
Prabowo Mania: Mahasiswa Jangan selalu Berpikiran Kepada Eropa dan Amerika, Kiblatnya itu Pindah ke Cina
Tumpas Premanisme dari Akar! Saor Siagian: Jika Negara Tak Tegas, Kita Bisa Jadi Amerika Latin
Dibalik Kritik Amerika Serikat, Ada Apa dengan QRIS dan Kepentingan Korporasi Global?
Politik Amerika Bergeser? Zohran Mamdani Ubah Peta Pemilu New York, Sorotan Dosen UI