bisnisbandung.com - Ketua Umum Affiliasi Global Retail (AGRA), Roy Mandey, menyoroti kebijakan insentif yang dinilai belum tepat sasaran dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat, terutama di kalangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Ia menilai bahwa stimulus seperti diskon listrik yang hanya berlaku selama dua bulan tidak memberikan dampak signifikan terhadap sektor usaha yang tengah terdampak tekanan ekonomi.
“Insentif listrik hanya 2 bulan. Apa artinya? Kalau mau dibikin insentif, ya bikin setahun dong,” lugasnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube tvonenews, Kamis (1/5).
Baca Juga: Prabowo Gaspol Bahas RUU Pekerja Rumah Tangga dan Laut, Dorong Dialog Nasional Buruh-Pengusaha
Menurut analisis Roy Mandey, mayoritas struktur sosial ekonomi di Indonesia didominasi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah, yang jumlahnya mencapai lebih dari 80%.
Kelompok inilah yang paling rentan terhadap gejolak ekonomi, seperti pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penurunan pendapatan.
Dalam kondisi ini, kecenderungan untuk menunda konsumsi atau menyimpan uang semakin tinggi, yang berdampak langsung pada penurunan daya beli.
Baca Juga: “Hentikan Korupsimu!” Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perangi Kemiskinan dan Korupsi
Ia menyoroti bahwa kebijakan seperti diskon tarif listrik yang hanya berlaku selama Januari hingga Februari tidak cukup untuk menggerakkan ekonomi di sektor bawah.
Roy menilai, agar efektif, insentif semacam ini perlu diperpanjang setidaknya selama satu tahun dan difokuskan kepada pelaku usaha kecil, termasuk pedagang pasar dan pelaku industri rumahan.
Lebih lanjut, Roy menekankan pentingnya pemberian insentif yang bersifat targeted atau tepat sasaran.
Ia memberi contoh model insentif di sektor manufaktur, di mana diskon tarif listrik diberikan pada jam-jam operasional tertentu.
Menurutnya, model serupa dapat diterapkan untuk UMKM agar mereka mendapatkan keringanan biaya operasional yang nyata dan berkelanjutan.
Baca Juga: Denzel Dumfries Terpilih Menjadi MOTM Usai Laga Barcelona vs Inter Milan 3-3
Artikel Terkait
UMKM Tidak Perlu Branding, Praktisi Branding Ternama Ungkap Hal Ini
Strategi UMKM Bisa Naik Kelas, Branding atau Selling, Kapan Harus Dilakukan?
Blak-Blakan Pemerintah Dinilai Setengah Hati dalam Mendukung UMKM
Hasan Nasbi Mundur, Hersubeno Arief: Sudah Dua Orang ‘Jokowi’ di Kabinet Prabowo Mengundurkan Diri
“Hentikan Korupsimu!” Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perangi Kemiskinan dan Korupsi
Prabowo Gaspol Bahas RUU Pekerja Rumah Tangga dan Laut, Dorong Dialog Nasional Buruh-Pengusaha