Produksi Ayam Berlebih, Peternak Minta Pemerintah Tak Lepas Tangan: Harus Bertanggung Jawab

photo author
- Sabtu, 26 April 2025 | 20:00 WIB
Peternakan Ayam (dok ntbprov.go.id)
Peternakan Ayam (dok ntbprov.go.id)

Bisnisbadnung.com - Lonjakan produksi ayam pasca-Lebaran memunculkan tekanan besar terhadap harga jual ayam hidup di pasaran.

 Kondisi ini membuat para peternak nasional meminta pemerintah untuk tidak lepas tangan dalam upaya penyerapan stok ayam agar tidak terjadi kerugian lebih dalam.

Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternakan Ayam Nasional, Sugeng Wahyudi, mengungkapkan bahwa dalam dua pekan terakhir, para peternak sudah melakukan komunikasi intensif dengan Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, dan Menko Pangan.

Baca Juga: Pilpres Masih Jauh, Waketum Golkar Tegaskan Media Jangan Tanya-Tanya Lagi Ke Parpol

Koordinasi ini bertujuan mencari solusi atas anjloknya harga ayam, namun kenaikan harga yang terjadi dinilai belum cukup signifikan untuk menutupi biaya pokok produksi.

“Yang jadi problem sebenarnya juga harus ada tanggung jawab dari para pelaku itu bagaimana upaya-upaya untuk menyerap,” ungkapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube CNBC Indonesia, Sabtu (26/4).

Sugeng menekankan pentingnya tanggung jawab bersama dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk optimalisasi fasilitas rumah potong ayam.

Baca Juga: Bermasalah Semua! Dedi Mulyadi Marah Saat Sidak Pembakaran Batu Kapur

“Jadi stakeholder atau pemangku kepentingan ini juga harus bertanggung jawab terhadap produk-produknya, sehingga tidak menumpuk di pasar-pasar becek, dipasarkan dalam wujud ayam hidup, tetapi memanfaatkan, mengoptimalkan rumah potong ayam dan sebagainya,” lugasnya.

Hal ini diperlukan agar ayam tidak hanya dipasarkan dalam bentuk hidup di pasar tradisional, melainkan diolah lebih lanjut sehingga bisa mengurangi penumpukan di pasar dan meningkatkan nilai jual.

Di sisi lain, program makan bergizi gratis yang diusung pemerintah, khususnya yang terkait dengan pencegahan stunting, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam menyerap kelebihan produksi ayam.

Meski program ini belum sepenuhnya berjalan, keberadaannya dinilai mampu membantu peternak mengalirkan produk ayam dari kandang ke pasar.

Baca Juga: PKB Tegur Dedi Mulyadi: Kebijakan Pangkas Dana Hibah Pesantren Dinilai Berdampak Buruk!

Sugeng juga menyoroti perlunya koordinasi yang lebih efektif antar lembaga pemerintah. Ia berharap kehadiran Menko Pangan dapat mempercepat sinergi antara Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X