Ironis! Amerika Serikat Sekarang Tertutup, Cina Malah Terbuka, Sorotan Leonard Hartono

photo author
- Jumat, 18 April 2025 | 21:15 WIB
Leonard Hartono, Pebisnis dan Influencer (Tangkap layar youtube Leon Hartono)
Leonard Hartono, Pebisnis dan Influencer (Tangkap layar youtube Leon Hartono)

bisnisbandung.com - Posisi Amerika Serikat dan Cina tampak mengalami pergeseran besar. Menurut pebisnis dan pengamat Leonard Hartono, kondisi dua negara adidaya ini kini sangat ironis.

Cina yang dahulu tertutup kini lebih terbuka, sementara Amerika yang dulu menjadi pelopor perdagangan bebas justru makin proteksionis.

“Kalau misalnya kita mulai dulu dari ngomongin posisi, ya. Sebenarnya posisi Amerika dan Cina ini lumayan ironis, soalnya mereka bertolak belakang,” ungkapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Leon Hartono, Jumat (18/4).

Baca Juga: Hammersonic The Convention 2025 Rayakan 10 Tahun di Jakarta: Musik Cadas, Tiket Terbatas, Sensasi Tak Terbatas!

Transformasi Cina dimulai sejak akhir 1970-an, ketika negara tersebut beralih dari kebijakan "pintu tertutup" di era Mao Zedong menuju reformasi besar di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping.

Reformasi ini ditandai dengan pembentukan Special Economic Zones (SEZ) dan keikutsertaan dalam berbagai forum perdagangan internasional, termasuk World Trade Organization (WTO).

Kebijakan tersebut menjadi fondasi keterbukaan ekonomi Tiongkok yang bertahan hingga kini.

Sebaliknya, Amerika Serikat yang sejak pasca-Perang Dunia II memimpin inisiatif perdagangan bebas global melalui GATT dan WTO, kini mulai menunjukkan gejala sebaliknya.

Baca Juga: Makna Jumat Agung Bagi Umat Kristiani dan Pengorbanannya

Langkah-langkah seperti peningkatan tarif impor, pemutusan keterlibatan dalam Trans-Pacific Partnership (TPP), serta upaya decoupling dari Tiongkok, mencerminkan sikap yang semakin tertutup terhadap perdagangan internasional.

Leonard Hartono menilai bahwa perubahan ini terjadi atas nama kepentingan nasional Amerika serta upaya untuk menanggulangi praktik perdagangan yang dianggap tidak adil.

Namun, di balik ketegangan yang terlihat di permukaan, baik Amerika maupun Tiongkok tetap saling membutuhkan dalam rantai pasok global. Persaingan Strategis, Tapi Saling Ketergantungan Tetap Ada.

Baca Juga: Film Animasi Jumbo Tembus 3 Juta Penonton memecahkan Rekor Terlaris Sepanjang Masa

Meskipun perang dagang dan ketegangan geopolitik kerap mewarnai hubungan kedua negara, fakta di lapangan menunjukkan bahwa ekonomi Amerika dan Tiongkok tetap terhubung erat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X