Pada tanggal 22 Desember 2018, Gunung Anak Krakatau mengalami rangkaian letusan dengan tinggi asap berkisar 300-1500 meter diatas ouncak kawah dan menyebabkan gempa tremor terus-menerus dengan amplitude overscale (58 mm).
Baca Juga: Mendaki Gunung Ikonnya Kota Garut
Letusan yang terjadi pada pukul 21.03 WIB tersebut menimbulkan peristiwa luar biasa berupa longsoran tubuh gunung yang masuk ke laut. Selang beberapa menit dari kejadian tersebut, dilaporkan terjadi tsunami di beberapa pantai barat Banten dan selatan Lampung.
Pada tahun 2018, status Gunung Anak Krakatau sempat meningkat menjadi level III atau level Siaga.
Memasuki tahun 2019, aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau masih tinggi, namun semakin melemah.
Baca Juga: Sesar Cugenang, Penyebab Gempa Cianjur Hingga BMKG Dorong Pemkab Relokasi 9 Desa
hal tersebut pun membuat status gunung ini menurun dari level III (Siaga) menjadi level II (Waspada).***
Artikel Terkait
Akibat Gempa Cianjur, Setidaknya Aset 4 Perusahaan Anggota Apindo Jabar Rusak
Peduli Korban Bencana Gempa Cianjur, GeoDipa Salurkan Bantuan Secara Langsung
PUPR Mulai Menyiapkan Rumah Instan Untuk Korban Gempa Cianjur
Warga Korban Gempa Cianjur Mulai Mendapat Bantuan Biaya Kerusakan Rumah