Baca Juga: Dedi Mulyadi Wanti-Wanti Bandung akan Tenggelam, Izin Perumahan Baru Dihentikan
Di lapangan, kebutuhan mendesak mencakup obat-obatan, perlengkapan dapur umum, perlengkapan ibadah, selimut, pakaian, dan LPG ukuran kecil untuk memasak.
Banyak sekolah di daerah terpencil mengalami kerusakan parah, sehingga diperlukan tenda belajar agar aktivitas pendidikan anak-anak tetap berlangsung. Akses guru untuk mencapai lokasi pun terkendala kondisi jalan yang belum dapat dilalui.
Harapan besar ditujukan bagi masa depan anak-anak Aceh, terutama dalam menjaga kelanjutan pendidikan mereka di tengah situasi sulit.
Pemerintah Aceh mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan bagi pemulihan kehidupan warga.
Di tengah kondisi berat, masyarakat didorong untuk tetap kuat dan menjaga rasa syukur, karena ketabahan dinilai menjadi kunci menghadapi musibah yang terjadi.***
Baca Juga: Reformasi Besar-Besaran Bea Cukai dan Pajak, Sistem IT dan AI Jadi Prioritas Pengawasan
Artikel Terkait
Amnesty International Desak Pemerintah Naikkan Status Bencana Aceh-Sumatera Jadi Bencana Nasional
Bahlil Sebut Tengah Telusuri Keterkaitan Tambang dengan Bencana di Aceh dan Sumatera
Bupati Aceh Utara Ungkap Belum Ada Bantuan Pemerintah Pusat, Warga Terpaksa Tempuh Jalan Setapak
Gen Z Tak Habis Pikir, Pemerintah Malah Galang Donasi untuk Bencana Aceh dan Sumatera
Gubernur Aceh Sebut Banjir Bandang Seperti “Tsunami Kedua”, Dampak Kerusakan Dinilai Aneh dan Luar Biasa