Area tersebut digunakan sebagai musala, yang tidak memiliki perabotan atau struktur pelindung yang dapat menciptakan ruang kosong (void space). Akibatnya, ruang gerak di bawah bangunan menjadi sangat sempit dan menyulitkan proses pencarian.
Dari hasil observasi lapangan, tim SAR menemukan bahwa stabilitas bangunan sangat lemah.
Ketidakseimbangan antara kolom dan beban yang ditopang menyebabkan kegagalan pada struktur penyangga utama, memicu bentuk keruntuhan yang dikenal sebagai pancake collapse di mana lantai bangunan saling menimpa secara berlapis.
Emi Freezer menjelaskan bahwa temuan di lapangan menunjukkan indikasi kegagalan konstruksi pada bagian support atau penyangga. Proses evakuasi dipastikan akan terus berlanjut hingga seluruh korban ditemukan.***
Baca Juga: Jokowi Panik! Rudi S Kamri: Pertemuan dengan Abu Bakar Ba’asyir Bukti Cari Dukungan Baru
Artikel Terkait
Basarnas Beberkan Risiko Evakuasi Pesantren Al Khoziny, Akses Hanya Lewat Gorong-Gorong 60 Cm
Pergeseran Bordes 10 Cm Usai Gempaan Ancam Nyawa Korban Ponpes Sidoarjo
Bukan Masalah Pondasi, Ahli Struktur ITS Ungkap Kesalahan Fatal Robohnya Bangunan Ponpes Al Khoziny
Nasib Bangunan Lain di Ponpes Al-Khoziny Pasca Satu Gedung Runtuh
Satu Santri Ponpes Al-Khoziny Dikira Tertimbun Reruntuhan, Ternyata Selamat Pulang ke Rumah