Penuh Pertimbangan, Evakuasi Korban Ponpes Al-Khoziny Gunakan Metode Removing Rubble

bisnisbandung.com - Upaya pencarian dan evakuasi korban ambruknya gedung di ponpes Al Khoziny di Sidoarjo terus dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Memasuki hari kelima pascakejadian, proses penyelamatan dilakukan dengan dua metode utama, yaitu removing rubble dan pengangkatan beban menggunakan crane, guna menjangkau area terdampak yang sulit diakses secara manual.

Metode removing rubble dilakukan dengan memindahkan puing-puing bangunan secara hati-hati agar tim dapat membuka jalur ke ruangan yang tertutup reruntuhan.

Baca Juga: 3 Bulan Anak SDN Cibitung Belajar Tanpa Bangku, Dedi Mulyadi: Bupatinya ke Mana?

Langkah ini memungkinkan akses yang lebih aman bagi petugas untuk mencapai titik-titik di mana korban diduga berada.

Dalam waktu bersamaan, tim pencari juga diterjunkan di sektor dua dan tiga untuk memperluas area pencarian.

Menurut Kasubdit RPDO dan KMM Basarnas, Emi Freezer, hingga akhir hari kelima, delapan korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

“Mengingat kebanyakan korban itu berada di lantai dasar ketika sedang melaksanakan salat Asar,” ujarnya dilansir dari youtube tvOneNews.

Baca Juga: Ada Dapur Nakal di Program MBG? Dedi Mulyadi Ancam Bawa ke Jalur Hukum!

Seluruh korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur untuk menjalani proses identifikasi oleh tim DVI.

Selain pendekatan manual, tim SAR juga menggunakan crane untuk mengangkat bagian bangunan yang tidak terhubung langsung dengan struktur utama.

Proses ini dilakukan bertahap dari lapisan paling atas, dengan tujuan mengurangi beban bangunan yang masih bertumpuk di bawahnya.

Kesulitan utama tim penyelamat terletak pada kondisi lantai dasar yang menjadi lokasi sebagian besar korban saat kejadian.

Baca Juga: APBD Turun Drastis, Gubernur Dedi Mulyadi Balas dengan Kebijakan Efisiensi Ekstrem!