- Banyak pihak khawatir Indonesia kini mengalami skenario serupa. Apalagi, hujan deras justru terjadi di musim kemarau.
Tapi para ahli membantah. BMKG menyebut penyebab utama hujan ekstrem belakangan ini adalah:
- Fenomena MJO (Madden-Julian Oscillation).
- Anomali suhu muka laut.
- Efek La Niña lemah.
- Perubahan iklim global.
Baca Juga: Penugasan Gibran ke Papua Dinilai Sarat Makna, Pengamat Sebut Ada Dua Tafsir
Cloud seeding memang nyata dan dilakukan di Indonesia, tapi bersifat lokal dan tak mungkin memicu hujan deras di seluruh Pulau Jawa.
“Modifikasi cuaca skala nasional butuh biaya, armada pesawat besar, dan tidak bisa memaksa hujan terus-menerus. Ada batasnya,” kata peneliti BRIN, seperti dikutip berbagai media.
Namun, teori konspirasi tetap hidup. Sebagian warganet menduga:
- Modifikasi cuaca skala besar sedang dijalankan diam-diam.
- Ada agenda geopolitik di balik teknologi hujan buatan.
- Hujan deras di musim kemarau hanyalah “cover-up” operasi rahasia.
Baca Juga: Viral! Kereta Cepat Berhenti di Atas Jembatan, Netizen Panik: Mogok?
Benarkah hujan deras di musim kemarau ini murni fenomena alam, atau ada “tangan-tangan tak terlihat” yang mengendalikan langit Nusantara?