Bisnisbandung.com - Siapa yang nggak kenal kisah bersatunya kerajaan Castila dan Aragon? Yup, semuanya dimulai dari pernikahan Ratu Isabella dari Castila dan Raja Ferdinand dari Aragon.
Dari situ, kekuatan Kristen di Spanyol makin kokoh. Tapi, di balik kebersatuan itu, ada kisah pilu yang menimpa umat Islam dan Yahudi di Spanyol. Dilansir dari YouTube Fanstory inilah kisahnya!
Tahun 1492 menjadi titik balik dalam sejarah Spanyol. Emirat Granada, benteng terakhir kekuasaan Islam, jatuh ke tangan Kristen.
Baca Juga: Sejarah Etnis Hui Mamadukan Tradisi Islam dan Budaya Cina, Indahnya Hasil Harmoni
Inilah awal mula penderitaan umat Islam dan Yahudi di Spanyol. Gereja menerapkan pengadilan yang lebih dikenal sebagai Inkuisisi Spanyol, yang berujung pada pengusiran dan pembantaian terhadap umat Muslim dan Yahudi.
Mereka yang tetap ingin tinggal di Spanyol dipaksa untuk memeluk Katolik. Kalau nggak mau? Pilihannya cuma dua: meninggalkan Spanyol atau siap-siap dihabisi.
Meskipun telah menjadi minoritas, umat Islam di Spanyol mencoba melawan. Sayangnya, usaha mereka selalu gagal.
Baca Juga: Mengenal Negara Mauritania, Pernah Menjadi Pusat Peradaban Islam yang Gemerlap
Nggak putus asa, mereka mengirim surat kepada Khalifah Utsmani di Turki. Kabar tersebut sampai ke telinga Sultan Bayezid II yang kemudian merespon dengan cepat. Sang Sultan mengirimkan armada laut di bawah pimpinan Laksamana Kemal Reis ke Spanyol.
Namun, kondisi internal Utsmani saat itu sedang kacau. Mereka menghadapi serangan dari kelompok Kristen di Venezia, Hungaria, Prancis, dan ancaman dari Syiah Safawiyah.
Akibatnya, Sultan memutuskan untuk fokus pada misi penyelamatan umat Muslim di Spanyol.
Baca Juga: Bukti Pertemuan Bangsa Viking dengan Peradaban Muslim, Benarkah Mereka Masuk Islam?
Yang menarik dari misi ini adalah, Sultan Bayezid II dan pasukannya nggak hanya menyelamatkan umat Muslim.
Mereka juga menyelamatkan orang-orang Yahudi yang terusir. Tercatat ada lebih dari 150.000 orang Yahudi yang dibawa ke wilayah Turki Utsmani.