Bisnisbandung.com - Bendera tidak sekadar potongan kain yang berkibar di udara. Ia adalah identitas suatu negara, mencerminkan sejarah yang dalam dan makna yang mendalam.
Seperti bendera Merah Putih yang ternyata memiliki kisah terkait dengan Rasulullah Saw.
Sebelum menjadi bendera negara Indonesia, merah dan putih telah dikenal dalam sejarah masa lampau.
Di masa Majapahit dan Kerajaan Kediri, kedua warna ini telah digunakan sebagai simbol kekuasaan.
Baca Juga: Mahfud Cerita Megawati Pernah Diminta Untuk Pimpin Gerakan Perbaikan Demokrasi
Bahkan, perjuangan Pangeran Diponegoro dan para pejuang Aceh turut menggunakan umbul-umbul merah putih sebagai lambang perlawanan.
Teknik pewarnaan tradisional pun telah memberi warna merah dari daun pohon jati dan putih dari kapuk pada bendera-bendera masa lalu.
Namun, pada 17 Agustus 1945, bendera Merah Putih yang kita kenal hari ini berkibar pertama kali, dirintis oleh tangan Fatmawati, ibu negara pertama.
Mengapa disebut "sang Merah Putih"?
Baca Juga: Pernyataan Waketum Gerindra Terkait Nama Erina Gudono di Bursa Calon Bupati Sleman
Soekarno, dalam kebijaksanaannya, menyebut tanggal 7 September 1944 sebagai "kelahiran" bendera Merah Putih, melambangkan keberanian dan kesucian.
Warna merah melambangkan keberanian, sementara putih melambangkan kesucian.
Muhammad Yamin, dalam karya monumentalnya, menjelaskan makna kedua warna ini. Merah melambangkan keberanian dan dinamika hidup, sementara putih merujuk pada ketenangan jiwa dan perimbangan.
Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan, mengartikan merah sebagai simbol keberanian dan putih sebagai kebenaran. Kedua warna ini, ketika digabungkan, menggambarkan semangat perjuangan tanpa pamrih untuk membela negara hingga titik darah penghabisan.
Namun, kisah Merah Putih tidak berhenti di situ. Para ulama Nusantara telah merancang Indonesia sejak 1783 Masehi.