Meneladani Kepemimpinan Prabu Siliwangi, Berdasarkan Naskah Sanghyang Siksa Kandang Karesian

photo author
- Jumat, 5 Mei 2023 | 18:45 WIB
kepemimpinan prabu siliwangi (pixabay/ pcdazero)
kepemimpinan prabu siliwangi (pixabay/ pcdazero)

Paka pradana,beretika, berbusana sopan, bertingkah laku sopan.

Merogol-rogol ( bersemangat, beretos kerja  tinggi ), keinginan untuk berkarya dengan kualitas unggul dan terbaik.

Purusa ning Sa ( berjiwa pahlawan, jujur, berani ). Kreasi dan inovasi serta pembaharuan berkualitas prima.

Baca Juga: Khusus Kamu, Inilah 5 Alasan Jangan Menikah Muda Di Zaman Sekarang

Widagda ( bijaksana, rasional dan memiliki keseimbangan rasa ).

Gapitan ( berani berkorban untuk keyakinan dirinya). Yakin untuk mencapai visi hidup seorang pemimpin.

Karawaleya  ( dermawan), senang berbagi dengan rakyat dalam setiap kesempatan.

Cangcingan ( terampil, cekatan ). Hanya pemimpin  yang cekatan yang mampu memanfaatkan kesempatan.

Langsitan ( rapekan/cekatan) adalah pemimpin yang multi talenta,  sehingga mampu meraih sukses.

Langsitan (rapekan/cekatan), segala bisa, multi talenta dan pro aktif. Pemimpin yang pro aktif lah yang berkesempatan maraih sukses.

Baca Juga: Walau Terkenal Sulit Untuk Ditebak, Ternyata Ada 4 Ciri Dari Seorang Pria Cuek Ketika Sedang Jatuh Cinta

Li­ma belas karakter yang harus mendarah daging dalam seorang pemimpin, yaitu :

  • Budi-guna­-pradana (bijak-arif-saleh),
  • Kaya-wak-cita (sehat/kuat­-bersabda-hati),
  • Pratiwi-­akasa-antara (bumi-angkasa-antara),
  • Ma­ta-tutuk-talinga (penglihatan-­ucapan-pendengaran),
  • Bayu­-sabda-hedap (energi-uca­pan/sabda-iktikad/kalbu.

Astaguna

  • Astaguna atau "delapan kearifan", terdiri atas animan (lemah lembut), ahiman (tegas/panceg hate), mahiman (berwawasan lugs), lagiman (gesit/cekatan/tranipil), prap­ti (tepat sasaran), prakamya (ulet/tekun), isitwa (jujur), wasitwa (terbuka untuk dikri­tik).
  • Animan (lemah lembut), pemimpin harus memiliki sifat lemah lembut, dalam arti tidak berperilaku kasar.
  • Ahiman (tegas), bersikap tegas, dalam pengertian tidak plin-plan (panceg haté).
  • Mahiman (berwawasan luas), memiliki berbagai macam pengetahuan dan berwawasan tinggi agar tidak kalah dari bawahannya.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Memperbaiki Hubungan dengan Pasangan Punya Masalah Bertubi-tubi

  • Lagiman (gesit/cekatan/terampil), dituntut terampil dan gesit serta cekatan dalam bertindak atau melakukan suatu pekerjaan.
  • Prapti (tepat sasaran), memiliki ketazaman berpikir serta tepat sasaran karena jika keliru atau berspekulasi akan menghambat suatu pekerjaan.
  • Prakamya (ulet/tekun), memiliki keuletan dan ketekunan yang sangat tinggi.
  • Isitna (jujur), dituntut memiliki kejujuran, baik dalam perkataan, pemikiran, maupun perbuatan, agar dipercaya orang lain (rekan kerja/bisnis/perusahaan/negara lain) dan bawahannya. Dengan demikian, terjalin kesepahaman yang harmonis.
  • Wasitwa (terbuka untuk dikritik), memiliki sikap legowo dan bijaksana sehingga mau menerima saran dan terbuka untuk dikritik jika berbuat salah atau menyimpang dari aturan. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Memahami Masa Adven, Empat Minggu Penting Jelang Natal

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:24 WIB

8 Tema Natal Inspiratif dan Penuh Makna

Senin, 8 Desember 2025 | 18:00 WIB

Ragam Persiapan Natal 2025

Minggu, 23 November 2025 | 07:45 WIB

Tema Natal 2025, Yesus Hadir Untuk Keluarga

Rabu, 19 November 2025 | 09:05 WIB

Jenis Tanaman Yang Mudah Ditanam di Halaman Rumah

Minggu, 9 November 2025 | 19:10 WIB

Merasakan Bahagia Dalam Hadirat Tuhan

Kamis, 9 Oktober 2025 | 19:30 WIB

Pentingnya Ilmu Beladiri Untuk Terhindar Dari Kejahatan

Senin, 15 September 2025 | 15:00 WIB

Menilik Cara Mengatasi Kesenjangan Ekonomi

Senin, 15 September 2025 | 14:00 WIB

Menilik Prestasi Purbaya, Menkeu Pengganti Sri Mulyani

Rabu, 10 September 2025 | 10:30 WIB
X