Ketika Ahok Mengaku Sebagai Politisi Edukator, Pejabat Yang Memakai Uang Rakyat Pasti Akan Ketakutan, Mengapa?

photo author
- Senin, 26 Agustus 2024 | 21:15 WIB
Ahok, politisi edukator masih berani menentang politisi lain (tangkapan layar youtube channel Denny Sumargo)
Ahok, politisi edukator masih berani menentang politisi lain (tangkapan layar youtube channel Denny Sumargo)

Kecenderungan rakyat dalam memilih itu sebetulnya gampang lupa, dan itu manusiawi.

Saat rakyat sedang susah, tiba-tiba ada caleg yang memberikan beras 10 kg maka rakyat akan memilih caleg tersebut, karena dianggap berjasa. 

Sedangkan Ahok pada waktu kampanye dulu hanya memberikan kartu nama dengan nomor HP saja, tidak memberikan beras atau amplop.

Saat Denny Sumargo bertanya kepada Ahok, “Bapak khan sudah mengerti karakter orang-orang kita, sebetulnya kalau mau cari cuan itu bisa. Bapak ada ilmu pengusaha dan ada ilmu politik, tapi kenapa Bapak lebih konsisten di politik?”

Ahok kemudian menjawab, “karena saya adalah politisi edukator” sambil tertawa.

Ahok melanjutkan, “politisi yang bukan edukator itu cenderung mencari keuntungan sendiri. Ia melihat apa yang dibutuhkan rakyat. 

Baca Juga: Kemarahan Publik Memuncak, Rocky Gerung Bongkar Gaya Hidup Hedon Keluarga Jokowi

Rakyat sukanya apa, misalkan beras atau souvenir tertentu. Lalu kebutuhan itu akan dipenuhi, dengan catatan asal rakyat memilihnya.”

Sebagai politisi edukator Ahok malah mengedukasi rakyat untuk memilih wakil rakyat yang betul, yang bersih, transparan dan profesional.  

Lalu kalau orang tersebut tidak mau memilih dia, ya tidak apa-apa karena Ahok percaya kekuasaan itu adalah amanah dari Tuhan. Jadi Ahok tidak akan ngotot kalaupun tidak terpilih.

Lantas Denny Sumargo bertanya, “jadi Bapak tidak ada ambisi dong?”

Ahok bilang, “bukan tidak ada ambisi, menurut Martin Luther Jr. aktivis kulit hitam yang memperjuangkan hak pilih orang kulit hitam di Amerika tahun 1965. Kekuasaan kalau tanpa cinta (cinta negara, cinta rakyat) pasti akan kasar, sembrono dan korup.” 

Kekuasaan di posisi terbaik itu ketika cintanya kepada negara dan rakyat dapat diimplementasikan dalam bentuk pemenuhan terhadap keadilan sosial.

Baca Juga: Rocky Gerung Prediksi Dinasti Jokowi Bakal Tumbang Pasca Keputusan MK 

Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia itu ketika seorang politisi menggunakan kekuasaannya untuk mengkoreksi segala sesuatu yang menentang cinta terhadap negara dan cinta kepada rakyat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Memahami Masa Adven, Empat Minggu Penting Jelang Natal

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:24 WIB

8 Tema Natal Inspiratif dan Penuh Makna

Senin, 8 Desember 2025 | 18:00 WIB

Ragam Persiapan Natal 2025

Minggu, 23 November 2025 | 07:45 WIB

Tema Natal 2025, Yesus Hadir Untuk Keluarga

Rabu, 19 November 2025 | 09:05 WIB

Jenis Tanaman Yang Mudah Ditanam di Halaman Rumah

Minggu, 9 November 2025 | 19:10 WIB

Merasakan Bahagia Dalam Hadirat Tuhan

Kamis, 9 Oktober 2025 | 19:30 WIB

Pentingnya Ilmu Beladiri Untuk Terhindar Dari Kejahatan

Senin, 15 September 2025 | 15:00 WIB

Menilik Cara Mengatasi Kesenjangan Ekonomi

Senin, 15 September 2025 | 14:00 WIB

Menilik Prestasi Purbaya, Menkeu Pengganti Sri Mulyani

Rabu, 10 September 2025 | 10:30 WIB
X