Bisnisbandung.com - Pernahkah kamu mendengar tentang orang Romani, atau yang lebih dikenal sebagai kaum Gipsi? Yah benar mereka para pengembara.
Dan hebatanya zaman tak membuat mereka termakan globalisasi, warisan budaya mereka tetap terjaga dengan murni.
Dari Eropa hingga Asia, mereka telah menghadapi berbagai tantangan dan diskriminasi, namun tetap mempertahankan warisan budaya mereka yang kaya dan unik.
Dikutip dari Doczon, yuk kita simak lebih dalam tentang perjalanan hidup orang Romani yang penuh warna ini.
Baca Juga: Peluncuran iPadOS 18: Fitur Kalkulator Matematika Pintar Apple Picu Reaksi Beragam
Secara historis, orang Romani memulai perjalanan mereka dari wilayah yang kini dikenal sebagai negara bagian Rajasthan, Punjab, dan Haryana di India.
Bukti-bukti linguistik, genetik, dan catatan sejarah menunjukkan bahwa mereka mulai bermigrasi dari India sekitar abad ke-6 hingga ke-11.
Perubahan politik dan pencarian peluang ekonomi yang lebih baik menjadi faktor utama yang mendorong mereka untuk meninggalkan tanah air dan menapaki jalur-jalur migrasi yang membawa mereka ke berbagai penjuru dunia.
Perjalanan panjang orang Romani membawa mereka ke Persia (sekarang Iran), Timur Tengah, dan Afrika Utara.
Pada abad pertengahan, mereka mulai muncul di Eropa, dan kehadiran mereka mengejutkan penduduk setempat.
Dengan penampilan fisik yang berbeda, pakaian berwarna-warni, dan kebiasaan yang unik, mereka sering kali dianggap asing dan aneh oleh masyarakat Eropa.
Namun, seiring berjalannya waktu, rasa penasaran terhadap orang Romani berubah menjadi kecurigaan dan prasangka.
Artikel Terkait
Sejarah Ditemukannya Komodo Reptil Raksasa yang Unik, Hanya Tersisa di Indonesia
Sejarah Pulau Kalimantan, Kok Bisa Dihuni oleh Tiga Negara?
Mengingat Sejarah Dibalik Lepasnya Timor Timur dari Indonesia, Dianggap Sebagai Kesalahan Besar Presiden Ke-3
Kisah Memilukan Pemilu Meksiko 2024, Menorehkan Sejarah Kelam Akibat Kegagalan Demokrasi
Sejarah Kerajaan Mataram Yang Legendaris
Mengenal Negara Mauritania, Pernah Menjadi Pusat Peradaban Islam yang Gemerlap