3. Trauma dengan Hubungan Pria yang Seumuran
Fenomena sugar daddy ini umumnya terjadi pada kalangan anak SMA maupun Perguruan Tinggi.
Menurut seorang siswi SMA berinisial F, ia tidak tertarik menjalin hubungan dengan pria seumuran karena sering disakiti.
F lebih tertarik dengan pria yang lebih dewasa dan mapan yang mampu memberikan banyak barang mewah padanya.
Bahkan F mengaku bahwa dirinya telah menjalin hubungan dengan lebih dari pria dewasa mapan.
Serupa dengan F, seorang mahasiswi berinisial C bercerita bahwa ia memiliki 2 orang teman yang diberikan rumah dengan mobil dari sugar daddy yang merupakan seorang pengusaha.
Play for Pay?
Fenomena sugar daddy menjadi hal yang dianggap negatif di kalangan masyarakat.
Menurut Triyono Lukmantoro, Dosen Fisip di Undip, sugar daddy kerap menunjukkan power untuk memberikan bantuan. Akan tetapi tidak masuk akal ketika diiringi dengan hasrat tertentu.
Para sugar daddy pasti akan memberikan apapun yang diinginkan sugar baby, namun dengan syarat mengikuti apa yang dimau oleh sugar daddy.
Oleh karena itu, fenomena yang terjadi tersebut bisa dianggap sebagai prostitusi terselubung.
Baca Juga: Yeonmi Park: Fasilitas Penelitian Keabadian Kim Jong Un di Korea Utara agar hidup abadi
Menurut seorang Asisten Profesor Psikolog di University of Colorado, ia mengatakan bahwa 40% perempuan tidak berhubungan seksual dengan sugar daddy mereka.
Banyak dari mereka yang menjalin hubungan dengan perasaan tulus.
Artikel Terkait
Puasa Panjang di 6 Negara tanpa Malam, Bagaimana mereka menjalankannya?
Simbolisme dan Tradisi Telur Paskah Yang Meriah
7 Aktivitas yang Biasa Dilakukan Selama Momen Lebaran Idul Fitri
Bicara Dengan cinta laura, Indah G: Menohok Realita Bahasa Indonesia - Kosakata yang Kurang
Hari Kemenangan Telah Tiba, Berikut Makna Perayaan Idul Fitri dan Lebaran
Rumah Akiya, Mengapa Jepang Memiliki Sembilan Juta Rumah Kosong