Sejarah Ditemukannya Komodo Reptil Raksasa yang Unik, Hanya Tersisa di Indonesia

Di kalangan Barat, Komodo sering diidentikkan dengan naga, terutama setelah Alan Cobham, seorang tokoh penerbangan Inggris, menggambarkannya mirip dengan naga dalam cerita legenda St. George. 

Baca Juga: Reaksi Juergen Klopp atas keputusan Xabi Alonso melanjutkan kariernya di Bayer Leverkusen

Artikel yang ditulisnya pada tahun 1926 menarik perhatian Douglas Burden, seorang peneliti Amerika, yang kemudian melakukan ekspedisi untuk menangkap Komodo. Sejak itu, nama "Komodo Dragon" melekat erat pada reptil ini.

Pada tahun 1987, peneliti bernama J. Diamond mengusulkan bahwa Komodo mengalami evolusi di Indonesia, menghadapi fenomena "Island Gigantism". 

Namun, temuan fosil-fosil baru menunjukkan bahwa nenek moyang Komodo lebih tua dari yang diperkirakan sebelumnya. 

Baca Juga: Wonderkid Brasil, Endrick Felipe Siap Bergabung dengan Real Madrid

Temuan fosil di China juga menambah kompleksitas teori evolusi Komodo, menyarankan kemungkinan penyebaran spesies ini dari Eropa hingga ke Asia Tenggara.

Komodo saat ini menjadi ikon konservasi di Indonesia. Taman Nasional Komodo didirikan untuk melindungi habitat mereka, tetapi tantangan konservasi terus ada, terutama dengan ancaman hilangnya habitat dan perburuan ilegal.

Komodo, reptil raksasa yang unik, tidak hanya menjadi kebanggaan Indonesia tetapi juga menarik minat ilmiah di seluruh dunia.

Dari penemuan awalnya oleh Belanda hingga penelitian modern tentang evolusinya, Komodo tetap menjadi subjek penelitian yang menarik bagi ilmuwan dan penggemar alam. 

Perlindungan mereka dan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah evolusinya akan memastikan kelangsungan hidup mereka di masa depan.***