Pendekatan ini tidak hanya memperkuat ekosistem AI China, tetapi juga mengancam dominasi teknologi AI Amerika.
Bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, kehadiran DeepSeek AI membuka peluang besar untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi AI Barat yang sering mahal dan penuh regulasi.
Bagi Indonesia, Dipsik AI bisa menjadi solusi untuk mendorong inovasi lokal di bidang kecerdasan buatan, startup, dan industri digital.
Dengan biaya yang lebih terjangkau, Indonesia dapat meningkatkan kemandirian teknologi dan memperkuat ekosistem digitalnya.
Baca Juga: Indonesia dalam Bahaya! Dr. Tifa: Perlu Diselamatkan atau Biarkan Hancur?
Selain itu, DeepSeek AI bisa membantu Indonesia mengembangkan solusi digital yang lebih efisien untuk berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan industri kreatif, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Kehadiran DeepSeek AI menjadi titik balik dalam persaingan teknologi global. Amerika Serikat yang selama ini mendominasi industri AI kini menghadapi pesaing tangguh dari China yang mampu berkembang meski mendapat banyak sanksi.
Persaingan ini tidak hanya soal inovasi teknologi, tetapi juga berkaitan dengan geopolitik dan ekonomi global.
Indonesia perlu bersikap cerdas dalam menyikapi persaingan ini dengan memanfaatkan peluang dari kedua pihak.***
Baca Juga: IKN dan Rencana Tersembunyi, Dr. Tifa Sebut Pulau Jawa Akan Dikosongkan
Artikel Terkait
Pesona Kota Kuno Kashgar Simbol Kekayaan Budaya Islam di Cina, Rumah Bagi Etnis Uighur
ENEOS X Series Hadir dengan Teknologi Liquid Titanium dan Molybdenum untuk Performa Mesin Terbaik
China Luncurkan DeepSeek Melampaui ChatGPT, Teknologi AI yang Mengguncang Pasar Dunia : AS Rugi Rp16.000 Triliun dalam Sehari
Perang Dagang AS vs Cina, Warga Amerika Mengeluh dengan Dampak Kebijakan Tarif Donald Trump
Sengit! Perang AI Amerika Serikat vs China, Raymond Chin: Hidup Kalian Bakal Diatur Siapa?
China Unggul di Software, Amerika Serikat Kuat di Hardware, Lebih Berharga Mana?